Wapres Jusuf Kalla. [Dok.radarindonesianews.com] |
Akibat pernyataannya yang menyebut ‘dibohongi Surah Al-Maidah’, ribuan umat Muslim di Jakarta, pekan lalu, mendemo Ahok di Balikota DKI. Bahkan sejumlah kota di Indonesia juga melakukan hal serupa.
“Soal SARA itu memang kita ingin menghindari SARA itu. Walaupun itu di mana-mana juga sering timbul soal SARA, tapi harus dipahami juga ini demokrasi orang memilih sesuai apa yang dia suka,” jelas Wapres Kalla, di kantornya, Jumat 21 Oktober 2016.
Kalla mengingatkan, untuk tidak menggunakan isu SARA dalam pilkada. Walau menurutnya, memang banyak peluang orang berbicara SARA.
Dalam kasus Ahok, Kalla menilai yang menjadi masalah adalah ada kalimat ‘bohong’. Menurutnya, itulah pangkal masalah sehingga Ahok disebut melakukan penistaan terhadap agama. Karena ada kata bohong itulah, yang membuat Ahok dinilai menistakan agama Islam.
“Coba potong bohongnya, ‘saudara-saudara sekalian, apabila tidak pilih saya karena ayat Al Maidah itu ya enggak apa apa’. Marah enggak orang, enggak marah kan, jadi yang bikin marah apa?. Kata bohong itu,” jelas Kalla.[vv]
Comment