RADARINDONESIANEWS.COM, MANOKWARI – Anggota DPR Provinsi Papua Barat Samsudin Seknun, Usai di lantik Sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Papua Barat ini bersuara soal akses jalan antar Kabupaten dan antar daerah pedalaman di Kabupaten Bintuni.
Samsudin membeberkan bahwa Kabupaten Teluk Bintuni merupakan penyuplai APBD terbesar untuk Provonsi Papua Barat. Namun, sampai saat ini jalan antar kabupaten dan beberapa daerah di kabupaten tersebut tidak mendapat perhatikan serius oleh Pemerintah Kabupaten dan Provinsi.
Bang SASE sapaan akrab mantan aktifis HMI ini, mengatakan bahwa ia akan lebih konsen kepada penekanan pembangunan infastruktur terutama akses jalan di Kabupaten Bintuni.
“Kita tidak bisa pungkiri bahwa Kabupaten Bintuni merupakan penyuplai APBD terbesar untuk Papua Barat saat ini. Oleh karena itu Pemerintah harus memperhatikan akses baik jalan di kabupaten tersebut”. Pungkasnya, Rabu (02/10/2019).
Tambah Samsudin menapa ini harus kita tekankan karena, berbicara menyangkut pembangunan baik di bidang kesehatan, pendidikan dan ekonomi, maka yang harus digenjot itu adalah akses transportasinya itu yang terpenting.
“Dengan sulitnya transportasi baik darat maupun laut di kabupaten tersebut, olehnya berpengaru buruk kepada ekonomi rakyat, kita lihat saja seperti harga sembako yang relatif murah di daerah lain tapi di Bintuni semakin melonjak naik tidak seperti biasanya, hal ini di kerenakan akses jalan belum bagus”. Tambahnya
Lanjut Bang Sase, terkait dampak transportasi kepada tenaga medis dan guru, sampai saat ini para tenaga tersebut tidak tenang dan nyaman tinggal di daerah pedalaman karena akses telkomunikasi dan jalan belum memenuhi.
“Itu yang kemudian menjadi salah satu titik masalah yang menjadikan Pegawai Negeri agak sedikit tidak nyaman untuk tinggal di daerah-daerah pedalaman ”
Sebagai Perwakilan Rakyat Dapil yang meliputi Kabupaten Teluk Wondama, Teluk Bintuni, Fak-fak dan Kaimana dengan kuota 10 kursi ini ia mengharapkan kerja sama teman-teman seperjuangan untuk menyuarakan aspirasi rakyat yang mereka emban selama 5 tahun mendatang. (Di/AR)
Comment