RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA –“Alhamdulillah, pada akhirnya kami bisa menyelesaikan final draft manifesto politik FTA setelah mengkaji dan memperdebatkan semua masukan dan kritik yang telah kami terima selama ini dalam berbagai diskusi dan dialog dengan berbagai pihak.”
Demikian ucap Sekjen FTA, Chris Komari melalui rilis kepada Radar Indonesia News, Senin (23/1/2023).
Chris Komari menambahkan bahwa maksud dan tujuan 6 draft point manifesto tersebut sebagai langkah dan perubahan politik dan ekonomi di tanah air.
Secara prinsip, 6 manifesto politik FTA itu memiliki tujuan sbb:
1). Point 1 manifesto politik FTA itu untuk memperbaiki fungsi DPR dan membuat anggota DPR mandiri bekerja mewakili kepentingan rakyat dan menuntut dikembalikannya kedaulatan tertinggi rakyat.
2). Point 2 manisfesto politik FTA itu untuk menciptakan agar PEMILU di Indonesia berkualitas dan kredible dengan memperbaiki KPU.
3). Point 3 itu issue tersendiri untuk bisa kembali ke UUD 1945 asli dengan cara DETOUR.
4). Point 4 dan point 6 adalah untuk kepentingan dan kesejahteraan (welfare) rakyat daerah.
5). Point 5 adalah untuk pemisahan kekuasaan (separation of power) agar tidak banyak terjadi abuse of power oleh presiden dan polisi.
“Kami di FTA akan mulai mempromosikan, menyebarkan dan memperdebatkan poin-poin manifesto politik FTA kepada publik dalam waktu dekat.” Tegas Chris Komari.
Ia menambahkan, Tujuan utama FTA hanya satu, yakni bagaimana mendobrak status quo di tanah air yang telah dimanipulasi oleh oligarki politik dan oligarki ekonomi untuk menguasai kekuasaan politik, SDA bangsa, dan APBN, proyek BUMN dan bursa Pilpres.
Dalam waktu dekat, FTA akan membuka berbagai dialog dan diskusi lewat zoon conference untuk membicarakan berbagai issues penting yang terjadi di tanah air, khususnya menyangkut Pemilu 2024, selain membicarakan poin-poin manifesto politik FTA.
“Bila ada comments, critics dan suggestions terhadap manifesto politik FTA, please do not hesitate to send it to us.” Imbuh Chris.[]
Comment