Oleh : Sahara, Aktivis Dakwah Beringin
__________
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA– Allah menciptakan tidak hanya bentuk tubuhnya tapi juga khosiatul insan yaitu potensi manusia.
Dalam diri manusia, terdapat ghorizah (naluri) salah satunya naluri berkasih sayang. Ada rasa ketertarikan dengan lawan jenis untuk melestarikan keturunan.
Namun pemenuhan naluri ini tak kan ada bedanya dengan binatang bila manusia tak mengikuti aturan sang khaliq. Bisa saja manusia memenuhi nalurinya dengan caranya sendiri, cara yang dimurkai Allah, berzinah dan lebih parahnya menyukai sesama jenisnya.
Inilah yang terjadi saat ini. Agenda besar dari musuh musuh islam yang ingin memporak porandakan mental kaum muslim. Merusak mental dan pemikiran generasi muda dengan gaya hidup bebas tanpa batas hingga pada akhirnya generasi penerus bangsa menjadi rusak.
Setiap tahun para musuh islam selalu mengkampanyekan tentang kebebasan. Menganggap apa yang mereka lakukan adalah bentuk kewajaran. Membuat ajang perlombaan dan tak lupa pula mereka gencarkan jargon jargon mereka di seluruh media social mengenai feminisme dan LGBT.
Dilansir dari beberapa media, Millen Cyrus terpilih menjadi Miss Queen Indonesia 2021. Miss Queen Indonesia 2021 merupakan kontes kecantikan bagi para transgender yang diselenggarakan di Bali.
Terpilihnya Millen Cyrus mengantarnya ke ajang Miss Internasional Queen 2021 di Thailand. Dilansir dari Insertlive, Millen Cyrus mendapatkan banyak cibiran atas keikutsertaannya. Komentar negatif pun dilayangkan untuk keponakan Ashanty yang menjadi pro kontra di tengah publik.
Pada ajang tersebut, oleh MC, Millen ditanya “Bagaimana menghadapi diskriminasi yang masih sering terjadi kepada transpuan?” Alih-alih mengatakan “terima kasih atas pertanyaannya”, Millen malah menjawab, “terima kasih atas jawabannya.”.
“Saya akan menjawab, masih banyak sekali diskriminasi yang terjadi pada transpuan di Indonesia. Saya di sini membuktikan untuk meng-speak up stigma negatif untuk menjadikannya positif, hal terbaik untuk Indonesia dan bagi transpuan di Indonesia. Terima kasih,” jawab Millen lantang, namun berakhir dengan hujatan netizen karena dinilai jawabannya yang tidak nyambung seperti dilansir makassar.yerkini.id (Jumat, 2/10/2021).
“Sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang memanusiakan manusia,” kata Millen Cyrus di sesi final question 3 besar Miss Queen Indonesia 2021.
Millen sebagaimana dikutip celebrity.okezone.com, Sabtu (2/10/2021) berharap masyarakat Indonesia ke depan bisa lebih menghargai perbedaan khususnya bagi tranpuan.
Meski dinilai jawaban Millen kurang berbobot ketimbang kontestan lain, yang harus kita pahami di sini adalah bukan jawaban siapa yang lebih bernilai.
Karena pada akhirnya mereka akan tetap berpendirian bahwa apa yang mereka lakukan adalah kebenaran. Tapi tujuan mereka memenangkan Millen sebagai Miss Queen Indonesia 2021 adalah background ketenaran Millen sendiri yang akan memberikan effort lebih besar bagi mereka sehingga akan lebih mudah menyampaikan dan mengkampanyekan opini LGBT.
Inilah racun racun kapitalis yang harus segera dihentikan, meskipun banyak netizen yang kontra. Namun bukan sedikit pula di antara mereka yang setuju dan mendukung aktivis feminisme dan LGBT ini.
Mereka yang semula menolak mentah mentah bisa jadi pada akhirnya menerima LGBT disebabkan masyarakat yang dibiarkan terus menerus tanpa ada yang melarang dan menghimbau bahwa perilaku LGBT ini tidak sesuai dengan fitrah manusia. Bisa jadi semuanya akan dianggap lumrah karena sudah terbiasa melihat atau bahkan mereka bisa jadi akhirnya terlibat.
Bila dirongrong dengan hujatan dan opini opini buruk masyarakat tentang kebusukan perilaku mereka, dengan lantang mereka katakan inilah bentuk kebebasan yang mereka inginkan. Semua yang mereka lakukan di bawah payung hukum HAM. Walhasil semuanya tak akan berujung, hingga mereka diakui dan diberikan tempat.
Inilah sistem kebebasan ala kapitalisme, mereka yang sebenarnya merusak generasi penerus bangsa malah dibiarkan dan bahkan dilindungi. Seolah olah negara tak ada tameng perlindungan sedikitpun untuk masa depan bangsa karena hanya memikirkan pundi pundi kekayaan pribadi saja.
Akan dibawa kemana masa depan bangsa bila pembentukan karakternya dibiarkan seperti ini. Mengatasnamakan toleransi, namun tak memikirkan bahaya yang akan dihadapi nanti.
Sudah saatnya kita membuka mata, bahwa kerusakan ini bukan hanya disebabkan oleh satu orang atau beberapa kelompok, namun sistem yang melindungi perilaku ini juga menjadi sallah satu faktor penyebab. Harus ada institusi yang bisa menjaga ketat dan membuat hukum sanksi tegas kepada seluruh titisan kaum sodom ini.
Institusi ini bukanlah demokrasi kapitalisme, yang terbukti banyak kebobrokan hingga gagal melindungi kesehatan mental rakyat namun instutsi yang mampu menjadi tameng perlindungan adalah daulah khilafah islamiyah.
Sebab institusi yang diambil oleh sistem ini bukan berdasarkan kedaulatan rakyat seperti demokrasi liberal selama ini namun sebuah aturan dari Sang pencipta alam semesta.
Negara berperan penting menetapkan dan menjalankan seluruh hukum syara’ yang telah Allah tetapkan. Ini berlaku bukan hanya untuk kaum muslim tapi untuk seluruh umat. Semua akan di terjaga dan terlindungi, dan juga akan mendapatkan sanksi hukum yang sama pula bila melanggar ketetapan hukum syara’.
Kepala negara memiliki jiwa dan cara pandang yang kuat dari segi kepemimpinan dan tidak mudah diatur dan intervensi penjajah. Ia memimpin dengan amanah dan tanggung jawab yang besar, sebab ia memahami bahwa sebagai kepala negara dirinya akan diminta pertanggungjawaban Di Yaumil Hisab.
Bukan bergerak sesuka hati dan menetapkam perundangan sesuai pesanan apalagi sampai tak tahu apa apa tentang kondisi rakyatnya. Wallahu A’lam bishowab.[]
Comment