Pertemuan pihak BPJS Kesehatan Cabang Gunungsitoli bersama pihak pemangku kepentingan utama Kota Gunungsitoli.[Albert]
|
RADARINDONESIANEWS.COM, GUNUNGSITOLI – BPJS Kesehatan Cabang Gunungsitoli menggelar Forum Komunikasi Pemangku Kepentingan Utama di Kota Gunungsitoli Tahun 2019, Selasa (6/8).
Forum ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kota Gunungsitoli, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Gunungsitoli, Kepala Dinas Kesehatan Kota Gunungsitoli, Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas Dukcapil, Kepala Dinas PM-PPTSP Kota Gunungsitoli, Kepala BPKAD Kota Gunungsitoli, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kota Gunungsitoli, Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kota Gunungsitoli, Bappeda Gunungsitoli, Kepala Bidang Perluasan Peserta BPJS Kesehatan Cabang Gunungsitoli, Kepala Bidang Kepesertaan dan Perluasan Peserta.
Forum ini dibuka oleh Sekretaris Daerah Kota Gunungsitoli, Agustinus Zega. Dalam sambutannya beliau menyampaikan beberapa poin penting, diantaranya apresiasi terhadap kinerja BPJS Kesehatan yang terus berinovasi dalam memajukan program JKN-KIS.
“Saya mengapresiasi dan berterima kasih kepada BPJS Kesehatan yang tetap konsisten menyelenggarakan program JKN-KIS,” tuturnya.
Lebih lanjut Agustinus menyampaikan agar aparatur desa dan honorer yang berada diwilayah pemerintahan Kota Gunungsitoli, untuk didaftarkan menjadi peserta JKN-KIS melalui pembiayaan APBD Gunungsitoli.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Gunungsitoli, Harry Nurdiansyah menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah daerah Kota Gunungsitoli.
“Saya berterima kasih kepada Pemda Kota Gunungsitoli yang berkenan hadir dalam kegiatan forum ini dan terima kasih atas terjalinnya hubungan baik dengan BPJS Kesehatan, terbukti dengan kepercayaan Pemda Kota Gunungsitoli yang mengintegrasikan Jamkesda Kota Gunungsitoli ke program JKN-KIS. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mencapai komunikasi dan koordinasi yang baik dengan para pihak pemangku kepentingan utama dalam rangka meningkatkan kualiatas Program JKN-KIS, melalui perumusan rencana kerja sama yang strategis, tercapainya pemahaman yang sama dalam mendukung tiga aspek penting yaitu perluasan cakupan peserta, penegakan regulasi nasional, dan peningkatan kualitas layanan. Kami juga berharap, rencana pendaftaran aparatur desa dan honorer dapat segera direalisasikan, tujuannya untuk memberikan kepastian layanan,” tutur Harry.
Dalam sesi diskusi, Kepala BPJS Kesehatan menyampikan jika saat ini jumlah penduduk Kota Gunungsitoli telah terdaftar menjadi peserta JKN-KIS berjumlah 132.766 penduduk, atau 95,14% dari jumlah penduduk Kota Gunungsitoli yaitu 139.545.
“Kami berharap agar pemerintah terus mendorong masyarakat yang belum terdaftar agar segera mendaftarkan dirinya beserta keluarga. Kami juga berharap agar Pemda Kota Gunungsitoli terus mengusulkan peralihan Peserta JKN-KIS Segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU), yang memiliki tunggakan iuran untuk diusulkan menjadi peserta JKN-KIS PBI APBN atau PBI APBD Provinsi,” tutup Harry. (Albert)
Comment