Penulis : Helmy Abud Bamatraf | Political and Policy Literary Studies
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Beliaulah Sumayyah binti Khayyath. Aku pun merenung dan mencoba mencari hikmah: apa yang membuat beliau menjadi manusia pertama yang meraih kesyahidan itu. Seorang wanita, seorang ibu dan seorang istri yang sederhana nan bersahaja.
Sumayyah adalah ‘wonder woman’ sejati. Saat dunia masih asing pada risalah Islam, para sejarawan mencatat bahwa Sumayyah merupakan “satu dari 7 manusia pertama di muka bumi yang terang-terangan dalam keislamannya.”
Aku mencari-cari dan menemukan satu fakta luarbiasa, ibunda Sumayyah ini dulunya adalah hamba sahaya, yang kemudian dimerdekakan kemudian masih mengabdi kepada Bani Makhzum.
Namun bayangkan: pikiran beliau lebih terbuka dan lebih murni dari pemimpin Bani Makhzum: Abu Jahal si pelaku tirani.
Di saat banyak Bani Makhzum yang terkenal dengan ‘kebijaksanaannya’ menjelek-jelekkan Rasul ﷺ, justru pikiran jernih yang murni lahir dari mantan budaknya. masyaAllah!
Mujahid berkata, “manusia pertama yang meraih kesyahidan dalam sejarah Islam adalah Sumayyah ibunya Ammar”, dalam redaksi lain Mujahid juga mengatakan, “yang pertama terang-terangan menegaskan keislamannya adalah Rasulullah ﷺ, Abu Bakar, Bilal, Shuhaib, Khabab, Ammar bin Yasir dan ibunya, Sumayyah.”
Semoga Allah meridhai Sumayyah dan keluarganya. Keislamannya membuat gusar para tiran Makkah.
Menggemakan satu suara hati yang lebih bergemuruh dari lonceng manapun, lebih keras dari guntur manapun.
Kesyahidan beliau menjadi gema bagi siapapun manusia yang terkekang sepanjang hidupnya untuk tergerak menyambut panggilan nuraninya bahwa tidak ada tuhan selain Allah! AllahuAkbar.
Comment