 |
| copyright by shutterstock.com |
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Ada banyak jenis kepribadian orang, salah satunya yang banyak
dikenal adalah orang tipe introvert. Mereka yang punya kepribadian
introvert biasanya lebih suka menghabiskan waktu sendirian, asyik dengan
dunianya sendiri atau tak begitu suka berada di keramaian terlalu lama.
dikenal adalah orang tipe introvert. Mereka yang punya kepribadian
introvert biasanya lebih suka menghabiskan waktu sendirian, asyik dengan
dunianya sendiri atau tak begitu suka berada di keramaian terlalu lama.
Bagi
mereka yang punya kepribadian introvert bisa jadi punya kesulitan dalam
berinteraksi atau tak begitu suka bersosialisasi. Hal ini didukung
dengan perkembangan teknologi yang membuat bayak orang masa kini
akhirnya lebih suka berkomunikasi lewat dunia maya, dengan menggunakan
gadget milikinya tanpa tatap muka.
mereka yang punya kepribadian introvert bisa jadi punya kesulitan dalam
berinteraksi atau tak begitu suka bersosialisasi. Hal ini didukung
dengan perkembangan teknologi yang membuat bayak orang masa kini
akhirnya lebih suka berkomunikasi lewat dunia maya, dengan menggunakan
gadget milikinya tanpa tatap muka.
Bahkan kini lebih sering
orang mengirim pesan singkat kepada temannya meski hanya terhalang satu
kursi, padahal mereka berada satu ruangan dan tidak sedang sibuk. Meski
memang mengikuti perkembangan teknologi, namun interaksi secara langsung
memegang peran penting dalam menjaga kesehatan mental.
orang mengirim pesan singkat kepada temannya meski hanya terhalang satu
kursi, padahal mereka berada satu ruangan dan tidak sedang sibuk. Meski
memang mengikuti perkembangan teknologi, namun interaksi secara langsung
memegang peran penting dalam menjaga kesehatan mental.
Jika
kamu lebih banyak berinteraksi atau berkomunikasi melalui Facebook,
email, aplikasi chatting dan berbagai social media, kamu tak lagi punya
interaksi yang bermakna. Komunikasi tersebut dinilai Michael Mantell,
PhD, peneliti ilmiah behavioral, bukan percakapan yang sebenarnya karena
kamu kehilangan sense “feeling” yang biasanya dirasakan saat berbicara
tatap muka.
kamu lebih banyak berinteraksi atau berkomunikasi melalui Facebook,
email, aplikasi chatting dan berbagai social media, kamu tak lagi punya
interaksi yang bermakna. Komunikasi tersebut dinilai Michael Mantell,
PhD, peneliti ilmiah behavioral, bukan percakapan yang sebenarnya karena
kamu kehilangan sense “feeling” yang biasanya dirasakan saat berbicara
tatap muka.
Gadget juga bisa mengalihkan pengalaman sosial
setiap orang dan menjauhkan orang yang sebenarnya dekat. Aplikasi
chatting dan media sosial berfungsi sebagai hiburan dan “pembantu” saja
saat kamu benar-benar tak bisa bertemu dengan orang yang ingin kamu ajak
bicara. Dampak ini sangat mengkhawatirkan karena orang jadi tidak
memiliki keinginan untuk bersama lagi dan mengabaikan kedekatan secara
fisik. Padahal kedekatan sosial secara fisik membantu setiap orang
mengenal pribadi lain.
setiap orang dan menjauhkan orang yang sebenarnya dekat. Aplikasi
chatting dan media sosial berfungsi sebagai hiburan dan “pembantu” saja
saat kamu benar-benar tak bisa bertemu dengan orang yang ingin kamu ajak
bicara. Dampak ini sangat mengkhawatirkan karena orang jadi tidak
memiliki keinginan untuk bersama lagi dan mengabaikan kedekatan secara
fisik. Padahal kedekatan sosial secara fisik membantu setiap orang
mengenal pribadi lain.
Jadi, jika ingin hidup lebih bahagia dan
tidak gila, bersosialisasilah dengan orang-orang sekitar. Tinggalkan
gadgetmu dan berbicaralah dengan teman-temanmu. Pastikan bahwa kamu
selalu punya waktu untung hang out bersama keluarga atau teman tanpa
terganggu gadget.[vem]
tidak gila, bersosialisasilah dengan orang-orang sekitar. Tinggalkan
gadgetmu dan berbicaralah dengan teman-temanmu. Pastikan bahwa kamu
selalu punya waktu untung hang out bersama keluarga atau teman tanpa
terganggu gadget.[vem]
Comment