Akulah
insan yang terbuang
Terbuang jauh ke tanah perantauan, tanpa rumah, cinta juga dekapan kasih sayang
Bau harum desaku,
Juga dinginnya air sungai Tiro mengalir begitu deras
dari sudut-sudut hati yang terdalam
Semua kenangan telah lama tenggelam bersama masa silam
juga genangan air mata; masih begitu basah
Sebongkah kehangatan yang tak pernah lepas dari dekapan
kini lebur bersama kejamnya kenyataan
Haruskah aku begitu menderita?
Seolah hidup hanya menunggu kematian
Akulah insan yang terbuang
Kususuri lembahd disesaki
semak belukar
Kutapaki jalan dengan jurang yang terjal
Tak ada siapapun yang memandang
Kecuali mata nasib yang penuh iba.
Tanah rantau, 2021
Comment