Duta Besar Pakistan untuk Indonesia, Mohammad Aqil Nadeem |
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Duta Besar Pakistan
untuk Indonesia, Mohammad Aqil Nadeem, Senin (27/6/2016), mengundang
segenap wartawan Muslim yang tergabung dalam Persaudaraan Jurnalis
Muslim Indonesia (PJMI) untuk mengenalkan wisata di negaranya.
untuk Indonesia, Mohammad Aqil Nadeem, Senin (27/6/2016), mengundang
segenap wartawan Muslim yang tergabung dalam Persaudaraan Jurnalis
Muslim Indonesia (PJMI) untuk mengenalkan wisata di negaranya.
“Dalam dua tahun terakhir, situasi keamanan di Pakistan sangat
kondusif. Masyarakat di negara kami sangat menghargai dan menghormati
orang Indonesia. Kami merasa kalian adalah saudara dekat kami. Oleh
karenanya, kami dengan bangga menerima kunjungan kalian,” kata Aqil
Nadeem dalam acara silaturahim dan buka bersama dengan segenap wartawan
dan pengelola travel wisata di Kantor Kedubes Pakistan Jl Mega Kuningan
Barat Jakarta.
kondusif. Masyarakat di negara kami sangat menghargai dan menghormati
orang Indonesia. Kami merasa kalian adalah saudara dekat kami. Oleh
karenanya, kami dengan bangga menerima kunjungan kalian,” kata Aqil
Nadeem dalam acara silaturahim dan buka bersama dengan segenap wartawan
dan pengelola travel wisata di Kantor Kedubes Pakistan Jl Mega Kuningan
Barat Jakarta.
Sementara itu, ketua PJMI, Muhammad Antony menyatakan, pihaknya ingin
bersama-sama mengembangkan wisata di negara-negara anggota OKI agar
masing-masing masyarakatnya saling mengenal dan menimba wawasan satu
dengan yang lain.
bersama-sama mengembangkan wisata di negara-negara anggota OKI agar
masing-masing masyarakatnya saling mengenal dan menimba wawasan satu
dengan yang lain.
“Selama ini, kami mengenal Pakistan hanya dari media, tidak sedikit
di antaranya yang memberitakan negatif tentang negara yang bertetangga
dengan Afghanistan itu. Namun dengan kehadiran kami di sini, dengan
pemaparan dari kedutaan Pakistan, kami mendapat informasi yang akurat
tentang Pakistan. Semoga banyak rakyat Indonesia dapat berkunjung ke
sana,” papar Antony.
di antaranya yang memberitakan negatif tentang negara yang bertetangga
dengan Afghanistan itu. Namun dengan kehadiran kami di sini, dengan
pemaparan dari kedutaan Pakistan, kami mendapat informasi yang akurat
tentang Pakistan. Semoga banyak rakyat Indonesia dapat berkunjung ke
sana,” papar Antony.
Pakistan adalah sebuah negara di Asia Selatan berpenduduk 180 juta
dengan 95% Muslim. Negara ini memiliki garis pantai sepanjang
1,046-kilometer (650 mi) dengan Laut Arab dan Teluk Oman di bagian
selatan, berbatasan dengan negara Afghanistan dan Iran di bagian barat,
India di bagian timur dan China di arah timur laut. Pakistan terletak
secara strategis di antara daerah-daerah penting di Asia Selatan, Asia
Tengah, dan Timur Tengah.
dengan 95% Muslim. Negara ini memiliki garis pantai sepanjang
1,046-kilometer (650 mi) dengan Laut Arab dan Teluk Oman di bagian
selatan, berbatasan dengan negara Afghanistan dan Iran di bagian barat,
India di bagian timur dan China di arah timur laut. Pakistan terletak
secara strategis di antara daerah-daerah penting di Asia Selatan, Asia
Tengah, dan Timur Tengah.
Nama Pakistan berarti tanah yang murni dalam bahasa Urdu maupun
bahasa Persia. Nama ini dicetuskan sebagai Pakistan oleh Choudhary
Rahmat Ali, seorang tokoh gerakan Pakistan yang menerbitkan sebuah
pamflet berjudul Now or Never. Nama-nama etnis utama di Pakistan yaitu :
Punjab, Afgan, KashmIr, Sindh, dan Baluchistan.
bahasa Persia. Nama ini dicetuskan sebagai Pakistan oleh Choudhary
Rahmat Ali, seorang tokoh gerakan Pakistan yang menerbitkan sebuah
pamflet berjudul Now or Never. Nama-nama etnis utama di Pakistan yaitu :
Punjab, Afgan, KashmIr, Sindh, dan Baluchistan.
Dahulu, wilayah Pakistan saat ini merupakan situs dari kebudayaan
kuno seperti budaya Neolitik, Mehrgarh dan Peradaban Lembah Sungai
Indus. Dan merupakan bagian dari sejarah Veda, Persia, Indo-Yunani,
peradaban Islam, dinasti Turki-Mongol dan kebudayaan Sikh melalui
berbagai invasi. Sebagai akibatnya, tempat ini memiliki berbagai
peninggalan berbagai dinasti seperti dinasti Persia, Khalifah Ummayah,
kekaisaran Maurya, kekaisaran Mongol, kesultanan Mughal, kesultanan Sikh
dan terakhir Imperialisme Inggris. (Mina)
kuno seperti budaya Neolitik, Mehrgarh dan Peradaban Lembah Sungai
Indus. Dan merupakan bagian dari sejarah Veda, Persia, Indo-Yunani,
peradaban Islam, dinasti Turki-Mongol dan kebudayaan Sikh melalui
berbagai invasi. Sebagai akibatnya, tempat ini memiliki berbagai
peninggalan berbagai dinasti seperti dinasti Persia, Khalifah Ummayah,
kekaisaran Maurya, kekaisaran Mongol, kesultanan Mughal, kesultanan Sikh
dan terakhir Imperialisme Inggris. (Mina)
Comment