Tak Perlu Ikut Negara Lain, Indonesia Harus Tolak Legalisasi LGBT 

Opini1119 Views

 

 

 

Oleh: Puput Hari Yani, S.Si, Pendidik Generasi

_______

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA — Upaya legalisasi LGBT kian massif. Hal ini terbukti adanya beberapa negara yang masuk dalam Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) tengah bersiap melegalkan hubungan sesama jenis, sebut saja Singapura, Thailand dan Vietnam. Fenomena ini jelas merupakan bencana besar bagi sebuah bangsa. Pasalnha, aktivitas kaum Luth ini merupakan dosa besar dan mengundang Adzab Allah SWT.

Dalam sebuah kisah yang diabadikan surat Hud 82, Allah menunjukkan kuasanya dengan mengirimkan hukumn yang sangat pedih, “Maka ketika keputusan Kami datang, Kami menjungkirbalikkan negeri kaum Luth dan Kami hujani mereka bertubi-tubi dengan batu dari tanah yang terbakar.”

Menanggapi derasnya arus legalisasi LGBT, KH Jeje Zaenudin mengingatkan agar Indonesia tidak ikut latah melegalkan prilaku LGBT.

Melalui lama Republika.co.id beliau menyampaikan, “Kita sebagai bangsa Indonesia yang memiliki konstitusi berbeda dengan Vietnam dan Singapura, tentu saja tidak boleh latah ikut ikutan melegalkan perilaku LGBT yang terkutuk dalam pandangan semua agama yang dianut di Indonesia.”

“Pemerintah harus terus memantau perkembangan LGBT, dan menggandeng semua elemen masyarakat serta organisasi keagamaan untuk terus mengedukasi masyarakat tentang larangan hubungan seks di luar ikatan perkawinan dan bahayanya hubungan seksual sejenis dari sudut norma agama, moral sosial, maupan kesehatan,” lanjut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini.

Penolakan terhadap legalisasi LGBT juga cukup beralasan. Ketika suatu negara melegalkan eksistensinya maka hal ini justru akan mendorong pelaku maksiat makin leluasa. Juga menjadi jalan bagi pasangan LGBT untuk melegalkan aktifitaanya ke negeri tetangga.

Apakah hal ini akan kita biarkan? Tentu jawabannya tidak. Kaum muslim harus menolak dan menentang setiap kebijakan yang akan menjadi celah dan jalan tumbuh suburnya LGBT. Bukan hanya karena dampak buruk yang diakibatkan tetapi juga dosa besar yang harus dipikul.

LGBT sendiri sebenernya adalah produk peradaban. Lebih tepatnya produk peradaban sekuler liberal. Sekulerisme merupakan paham yang memisahkan urusan agama dengan dunia. Dari akar paham sekulerisme inilah lahir paham liberalisme yakni paham kebebasan yang mengantarkan setiap orang berhak berlaku bebas tanpa batas. Dan paham ini jelas dijamin HAM.

Paham ini pulalah yang semestinya diberantas agar tidak menjadi jalan lahirnya prilaku-prilaku nyeleneh. Mengganti dengan Islam adalah jawaban konkrit dan riil. Mengapa harus Islam? Karena Islam lahir dari Dzat Pencipta dunia beserta isinya, penciptaan manusia dan pengaturan kehidupan secara sempurna.

Maka sangat logis jika persolan manusia kita kembalikan kepada pemilik manusia, yakni Allah SWT. Wallahu’alam bi as-shawab.[]

Comment