SW. termini, S. Pd |
RADARINDONESIANEWS. COM, JAKARTA – Naluri manusia senantiasa menyukai dan menginginkan hal-hal yang indah, bersih, nyaman harum dan aman. Baik yang berhubungan dengan lingkungan pribadi ataupun lingkungan masyarakat, sebab dengan lingkungan yang bersih dan nyaman kesehatan pun akan terjaga, manusia dapat rileks dan menikmati segarnya udara. Sehingga kebahagiaan lahir dan batin manusia akan terwujud, ketentraman serta kesejahteraan pasti tercapai. Sebagaimana Sabda Rasululloh saw:
لنَّظَافَةُ مِنَ الْإيْمَانِ
“Kebersihan adalah Sebagian dari Iman”(HR. At – Thabrani).
Namun sebaliknya, manusia sangat membenci dan tidak menyukai hal-hal yang kotor dan berbau, karena akan menimbulkan ketidaknyamanan, mengganggu kesehatan serta menjadi salah satu penyebab terjadinya stres. Terkait dengan sesuatu yang kotor dan bau pasti dihubungkan dengan sampah. Adanya sampah selalu meresahkan masyarakat dan merugikan lingkungan. Negeri kita saat ini pun masih belum bisa menemukan solusi yang jitu untuk permasalahan sampah.
Masalah sampah masih menjadi momok utama bangsa kita. Jutaan rupiah dikeluarkan untuk menangani masalah sampah.
Banyaknya dampak negatif dari sampah misalnya banjir. Manusia yang tak bertanggung jawab dengan seenaknya membuang sampah di sungai. Hal inilah yang akan menyebabkan banjir serta merusak ekosistem air. Selain itu sampah yang menggunung sangat berbahaya bagi kesehatan dan keamanan masyarakat. Dampak lainnya yaitu akan terjadi pencemaran tanah, lama-kelamaan tanah akan kehilangan kesuburannya. Sampah juga sangat disukai oleh binatang-binatang yang sangat merugikan manusia. Contohnya: tikus, kecoa, lalat dan lain sebagainya. Adanya tumpukan sampah sangat digemari para serangga ini, sehingga perkembangbiakan serangga tersebut dapat meningkat tajam. Hal ini dapat menjangkitkan beberapa penyakit. Seperti: penyakit diare, tipus, kolera, jamur kulit dll.
Pengolahan sampah yang belum tuntas ditambah permasalahan baru, yakni adanya kiriman sampah berton-ton dari negara lain. Sebagaimana dilansir dari m.kumparan.com bahwa dalam beberapa bulan terakhir Indonesia kedapatan banyak kontainer sampah impor yang bermasalah dari negara lain. Pada akhir Maret lalu misalnya, ada lima kontainer sampah impor bermasalah yang dikirim dari Seattle di Amerika Serikat ke Surabaya, Jawa Timur. Pada pertengahan Juni ini, pemerintah Indonesia telah mengembalikan lima kontainer sampah tersebut ke Amerika Serikat.
Tak cuma di Surabaya, kontainer sampah impor bermasalah ternyata juga ditemukan di Batam, Kepulauan Riau. Dilansir Antara, tim gabungan dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam, dan Kantor Pelayanan Umum Bea Cukai Batam akan menindaklanjuti 65 kontainer sampah impor bermasalah yang ditemukan di Pelabuhan Bongkar Muat Batu Ampar, Batam.
65 kontainer tersebut merupakan milik dari empat perusahaan yang datang secara bertahap sejak awal Mei lalu. Namun hingga kini puluhan kontainer tersebut belum dikirimkan balik ke negara asalnya.
“Kalau (65 kontainer yang ada di) Batam baru akan diinvestigasi minggu ini. Saya belum bisa kasih penjelasan,” kata Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) KLHK Rosa Vivien Ratnawati kepada Antara di Jakarta, Ahad (16/6).
Sedih, sungguh menyedihkan. Maraknya impor sampah ke negeri kita ini membuktikan bahwa begitu lemahnya posisi bangsa Indonesia dalam kancah perpolitikan dan perekonomian internasional, sehingga negeri kita hanya dijadikan tempat pembuangan sampah bagi negara-negara licik, kejam dan tak beradab. Kiriman sampah yang menggunung itupun sekaligus bukti lemahnya wibawa negara dihadapan para pengusaha yang mengorder sampah dari bangsa lain.
Inilah gambaran nyata negara lemah. Negara sangat sulit untuk menegakkan kedaulatannya ke dalam negeri apa lagi ke luar negeri. Negara sangat mudah tunduk pada dikte-dikte pasar dan kekuatan-kekuatan internasional. Sehingga seringkali mengeluarkan peraturan-peraturan yang membebankan rakyat. Dengan kata lain peraturan lebih condong dan menguntungkan bagi para investor asing dan aseng.
Impor sampah bikin kita semua resah.
Tentu untuk dapat menghentikan seluruh problematika ini negara wajib sadar akan potensi yang dimiliki serta tahu bagaimana cara untuk berbenah diri kita semua pasti sudah mengetahui bahwa negara Indonesia adalah negara yang kaya raya sumber daya alam nusantara sangat melimpah mulai dari laut hingga daratan emas perak Intan minyak bumi dan gas bumi kayu batu bara dll.
Dengan kekayaan alam yang melimpah ini, dapat menjadikan Indonesia negara yang kuat dan berdaya, baik ke dalam maupun ke luar negeri. Tidak hanya memiliki potensi alam yang menunjang untuk bisa menjadi negara kuat, bangsa kita pun wajib mempunyai landasan yang kokoh yakni ideologi yang berasal dari sang Maha Pencipta. Serta seluruh kehidupan negara diurus dengan aturan dan hukum yang benar yaitu aturan dan hukum Islam.
Sampah kok diimpor. Miris, terjadinya peristiwa kiriman sampah dari negara lain adalah menjadi bukti bahwa aturan dan hukum yang kita anut saat ini tidak mampu mengangkat derajat dan martabat negara di mata internasional. Berbeda dengan ideologi dan aturan Islam. Tinta Emas sejarah telah menorehkan kejayaan Islam dan kaum muslim selama kurang lebih 13 abad serta mencakup wilayah kurang lebih dua pertiga dunia. Negara Islam atau Khilafah mampu menjadi mercusuar dunia. Keunggulan Islam meliputi aspek kesehatan, ilmu, teknologi , pertahanan keamanan, ekonomi dll.
Jadi apabila bangsa ini mau terlepas dari hinaan, dikte- dikte dari negara lain serta menjadi negara kuat dan berdaya, baik di dalam maupun di luar negeri, jalan satu-satunya adalah dengan menerapkan syariat Islam dalam seluruh aspek kehidupan. Allah SWT berfirman:
وَعَدَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَـيَسْتَخْلِفَـنَّهُمْ فِى الْاَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۖ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِيْنَهُمُ الَّذِى ارْتَضٰى لَهُمْ وَلَـيُبَدِّلَــنَّهُمْ مِّنْۢ بَعْدِ خَوْفِهِمْ اَمْنًا ۗ يَعْبُدُوْنَنِيْ لَا يُشْرِكُوْنَ بِيْ شَيْـئًــا ۗ وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ فَاُولٰٓئِكَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ
“Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah Dia ridai. Dan Dia benar-benar mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka (tetap) menyembah-Ku dengan tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatu pun. Tetapi barang siapa (tetap) kafir setelah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.”
(QS. An-Nur 24: Ayat 55).
Comment