Sry Rahmadani: Persatuan Umat Yang Hakiki

Berita421 Views
 Sry Rahmadani
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Apa yang salah dari HTI? Ketuhanannya tentu bagus karena dia beragama, kemanusiannya juga (bagus) karena dia kerja kemanusiaan. Yang salah itu persatuannya,” kata Kalla dalam pidatonya pada Program Pendidikan Singkat Angkatan 21 Lemhanas di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin 20 November 2017. Konsep dan tujuan HTI, katanya, bertentangan dengan yang dianut di Indonesia. Para pendiri Negara menggagas sebuah Negara bangsa yang disebut Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Dia (HTI) ingin borderless atau (bangsa) tanpa batas (Negara). Di situ salahnya,” kata Kalla(syariahnews.com).
Umat muslim sudah sangat urgent untuk segera bersatu. Dan persatuan yang hakiki adalah bersatu dalam semua lini, baik akidah yang satu aturan yang satu bahkan wilayah yang satu dan dilindungi oleh daulah yang satu yaitu daulah islam.
Bukan kah dulu kita umat Islam pernah Jaya 14 abad dengan pemersatu yang hakiki (Daulah Islam)?
14 abad kita unggul dan menjadi negara terbesar yang wilayahnya hampir 2/3 dunia. Umat muslim di satukan di dalam daulah islam tanpa sekat bangsa yang menjadikan umat muslim memiliki rasa nasionalisme yang dapat mengurangi bahkan tidak peduli kepada saudara/i muslim di luar negaranya.
Bukan kah Rasullulah Saw telah bersabda

عَنْ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى (رَوَاهُ مُسْلِمٌ).
Artinya: “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam berkasih sayang bagaikan satu tubuh, apabila satu anggota badan merintih kesakitan maka sekujur badan akan merasakan panas dan demam”. (HR. Muslim).
Bila seorang atau sekelompok mukmin menderita kesulitan, maka mukmin yang lain juga seharusnya merasakan itu. Itulah makna ukhuwah sesungguhnya. Islam mendorong umatnya untuk menerjemahkan ukhuwah dalam kehidupan sehari-hari. Agar mereka dapat merasakan apa yang diderita saudaranya se-agama, untuk selanjutnya memberikan bantuan apapun bentuknya agar meringankan beban dan penderitaan saudaranya itu.
Tapi dalam sekat nasionalisme kita terkadang lupa nasib saudara/i muslim kita di negara negara Islam yang sudah diperangi secara nyata oleh antek barat.
Kita sibuk dengan urusan di negeri negeri kita sendiri. Sedangkan saudara/i muslim kita harus meregang nyawa karena tak dapat memakan sesuap gandum. Betapa lemahnya ikatan nasionalisme ini. Tak akan mampu menyatukan umat muslim.
Padahal dalam hadits lain nabi Saw bersabda

الْمُؤْمِنُ أَخُو الْمُؤْمِنِ لَا يخذلهُ ولا يحقره وَلَا يُسْلِمُهُ
“Seorang mukmin adalah saudara bagi mukmin lainnya, dia tidak membiarkannya (di dalam kesusahan), tidak merendahkannya, dan tidak menyerahkannya (kepada musuh)”.
Ini adalah pemandangan yang mengkuatkan dan menyatukan hati, menghantarkan kepada anggota tubuh lainnya. Bahkan apabila kita memperhatikan firman Allah :
“Demi masa. Sesungguhnya semua manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, dan mengerjakan amal shalih, dan nasihat-menasihati supaya mentaati kebenaran, dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran”. [al ‘Ashr : 1-3].
Jika kita memperhatikan firman Allah di atas (yang artinya) “dan mereka saling memberikan nasihat ”, ini juga termasuk fenomena persatuan. Karena saling menasihati tidak akan terjadi pada satu orang saja, akan tetapi terjadi pada suatu kelompok antara satu dengan yang lain, saling mengingatkan, menasehati dan saling meluruskan.
Allah berfirman:
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai”. [Ali Imran: 103]
Ini juga fenomena persatuan. Berpegang teguhlah dengan tali persatuan, kesatuan dan kebersamaan. Tapi apakah persatuan dan kesatuan umat muslim tanpa penegakan institusi pemersatu umat yang bernama khilafah dapat membantu negeri negeri Islam dari terkaman kau kufar la’natullah??
Maka dari itu sudah sangat urgent untuk terus berjuang merapatkan shaf dan bersatu berjuang agar institusi pemersatu umat dapat ditegakkan di bumi Allah.
Agar semua hukum Allah dapat diterapkan dalam setiap aspek kehidupan dan akan mampu mengayomi dan menjaga Kaum muslim dari para penjajah. Baik penjajahan secara fisik maupun secara non fisik (neoliberalisme).
Kami menyerukan untuk terus berjuang menerapkan hukum Allah agar segera hadir menjadi pahlawan bagi umat muslim di seluruh dunia. 
Mari kita tunaikan janji Allah dalam Q.S An Nur : 55

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الأرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ (٥٥) 
Yang artinya : Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan mengerjakan amal saleh, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah Dia ridhai (Islam).Dan Dia benar- benar akan mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu pun. Tetapi barang siapa (tetap) kafir setelah (janji) itu ,maka mereka itulah orang-orang yang fasik. Waallahu a’lam.[]

Comment