Soroti Teknologi Robot dan AI, Wamentrans Minta Para Sarjana STEI Mampu Bersaing di Dunia Kerja

Nasional23 Views

 

 

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA– Wakil Menteri Transmigrasi (Wamentrans) Viva Yoga Mauladi soroti kemajuan bidang teknologi di dunia semakin pesat. Untuk itu diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) di tanah air hingga mampu bersaing di era serba robot.

Diungkapkan oleh Viva Yoga Mauladi, saat ini hadirnya Artificial Intelligence (AI) membawa perubahan pada dunia. AI merupakan teknologi yang dirancang untuk membuat sistem komputerisasi yang diharapkan mampu meniru kemampuan intelektual manusia.

“Saat ini sudah era Artificial Intelligence dan Robotika, ada banyak pekerjaan yang akan hilang karena AI dan Robotika di era tahun 2030-an yang sekarang sudah mulai berlangsung. Akan banyak hal yang akan hilang nantinya,” Jelas Wamentrans saat memberikan orasi ilmiah di wosuda para sarjana dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STEI), Sabtu (4/1/2025).

Viva Yoga Mauladi juga menjelaskan teknologi global akan membawa perubahan di berbagai lapisan profesi. Salah satu profesi yang disampaikannya yakni sejumlah pekerja manufaktur akan tergantikan oleh mesin otomatis.

“Pengemudi transportasi juga akan hilang. Pekerja administrasi akan hilang, penerjemah sederhana, telemarketing, Analisa data dasar, teller bank, operator telepon, pekerja pabrik, sopir kendaraan, akuntan, pramusaji kedepan akan digantikan oleh robot,” Paparnya.

Wamentrans mengungkapkan sebanyak 800 juta tenaga manusia akan tergantikan oleh mesin dan robot. Oleh karena itu perlu direnungkan oleh seluruh sarjana yang akan diwisuda.

“Kalian semua harus punya kemampuan tambahan nilai kompetisi untuk bertarung di dunia global. Karena tanpa adanya ilmu yang spesialisis yang dibutuhkan oleh dunia industri, kalian akan jadi manusia marjinal, pengangguran dan tidak akan diserap oleh pasar. Itu yang tidak boleh,” katanya.

Viva Yoga Mauladi mengharapkan para Sarjana lulusan STEI tidak ada yang menganggur. Dia mendoakan seluruhnya bisa bersaing di dunia kerja. Dia juga mendoakan lulusan STEI bisa jadi Direktur Utama Bank, Gubernur, Menteri, Wakil Menteri, Presiden dan Wakil Presiden.

“Gantungkan cita-citamu setinggi langit, bermimpilah setinggi langit jika engkau akan jatuh, maka engkau akan jatuh diantara bintang-bintang. Itu yang dikatakan oleh Soekarno,” Katanya dengan mengutip ucapan Mantan Presiden Soekarno.

STEI Akan Jadi Unki

Ketua STEI Jakarta, Ridwan Maronrong menjelaskan komitmen STEI dalam upaya meningkatkan mutu Pendidikan secara berkelanjutan akan terus dilakukan. Ditahun 2025, diungkapkan oleh Ridwan, STEI akan berubah menjadi Universitas Kebangsaan Indonesia (Unki).

Perubahan bentuk menjadi Universitas akan memberikan kesempatan lebih luas kepada masyarakat yang ingin melanjutkan kuliah, tidak hanya pada program studi akuntansi dan manajemen tetapi juga pada program studi unggulan yang ditawarkan. Pelaksanaan tri darma perguruan tinggi juga akan dilaksanakan dengan berorientasi pada kegiatan-kegiatan yang berskala internasional.

“Ditahun 2025 ini, STEI akan menyandang sebagai Universitas dengan nama Universitas Kebangsaan Indonesia (Unki). Perubahan ini akan memberikan kesempatan luas pada masyarakat yang ingin melanjutkan pendidikan,” Ungkapnya.

Saat ini, kampus-kampusnya STEI terletak di jalan Jati, Rawamangun, Jakarta dan juga di jalan Hasibuan, Kota Bekasi. Lulusan STIE Indonesia Jakarta telah memiliki kompetensi di bidang ilmu manajemen, akuntansi, dan telah banyak menduduki posisi penting dalam berbagai bidang pekerjaan.

“Lulusan sudah ada yang sebagai akuntan perusahaan, akuntan publik, akuntan pendidik, auditor, aparatur sipil negara, berkarier di lembaga pemerintah, bekerja di institusi atau organisasi multilateral, manajer di berbagai perusahaan swasta dan BUMN, konsultan bisnis bahkan berwirausaha.

Dengan kekuatan alumni yang mencapai jumlah lebih dari 30.000 alumni, STIE Indonesia Jakarta telah memberikan kontribusi nyata di berbagai bidang, baik di pemerintahan, swasta dan BUMN,” Ungkapnya.[]

Berita Terkait

Baca Juga

Comment