Siti Ningrum, M.Pd.*: Meski Dibenci Dan Dihalangi,  Islam Akan Tetap Tegak Di Muka Bumi 

Opini1104 Views

 

RADARINDONESIANEWS.COM,  JAKARTA Sejak awal kemunculannya empat belas abad yang lalu, Islam mendapat tantangan dengan beragam hinaan dan kebencian.

Bahkan para pengemban Islam tak terkecuali Rasulullah Saw pun tak luput dari caci maki dan menjadi sasaran empuk para pembenci Islam.

Islam yang Allah swt. turunkan di Mekah menjadi ancaman bagi para penguasa Mekkah saat itu. Nabi Muhammad saw. sebagai pembawa risalahNya menjadi orang nomor satu paling dicari. Namun beliau tidak gentar sedikit pun terhadap ancaman para pembesar Quraisy, meskipun nyawa yang menjadi taruhan.

Namun kepribadian beliau yang lembut, kharismatik menjadi ciri khas dan daya tarik tersendri membuat musuh-musuh Islam kagum meski hanya dalam hati kecil mereka.

Islam sejak awal penyebarannya selalu memerangi pemikiran jahiliyah dan menentang segala bentuk kedzaliman, termasuk perbudakan. Islam itu selalu menjadi lawan pemikiran yang bathil. Sebab Islam adalah agama pembeda antara yang haq dan yang bathil.

Musuh-musuh Islam tidak akan pernah berdiam diri sebelum orang-orang yang mengikuti Nabi Muhammad saw. kembali ingkar dari agama Islam. Dengan berbagai cara mereka tempuh, mulai dalam bentuk penyiksaan sampai pemboikotan.

Namun Rosulullah saw.beserta para pengikutnya (para sahabat) tetap bersabar dan terus menggelorakan Islam di tengahvmasyarakat Mekah maupun yang datang dari luar Mekah.
Hingga Allah swt. memenangkan Islam, yang dimulai dari Hijrahnya Rosulullah saw. beserta orang-orang yang bersamanya ke Madinah.

Dari sanalah Islam kemudian melebarkan sayapnya hingga mampu menyatukan 2/3 bagian dunia dalam sebuah naungan sistem pemerintahan yang disebut Daulah Khilafah.

Kondisi saat ini tidak jauh berbeda dengan kondisi dahulu ketika Islam disuarakan pertamakali di Mekah. Banyak penentangan dan pencekalan terhadap para pengemban dakwahnya.

Ketika suara Islam menggema di seantero negeri maka para pengemban dakwahnya dicap sebagai radikal, teroris dan tindakan makar. Fitnah keji itu tidak terbukti sampai saat ini. Standar ganda yang selalu dituduhkan kepada kaum muslimin pun sudah tidak mempan lagi.

Ketika bendera tauhid mulai dikenal masyarakat, maka label teroris pun menjadi melekat. Apalagi ketika gaung khilafah semakin dikenal, tak ayal lagi organisasi yang mengusungnya tiba-tiba saja dibubarkan tanpa diberikan sedikit ruang untuk berdialog atau pun membela diri.

Tuduhan pemecah belah NKRI dan akan mengganti Pancasila disematkan kepada para pengemban dakwah Islam. Namun makar Allah swt.lebih dahsyat ketika RUU HIP muncul disela-sela wabah covid-19.

Fakta tersebut menjadi jawaban atas tuduhan-tuduhan yang tidak berdasar yang dilontarkan kepada para pengemban dakwah. Allah swt. berfirman dalam Quran Surat Ali ‘Imran Ayat 54:

وَمَكَرُوا۟ وَمَكَرَ ٱللَّهُ ۖ وَٱللَّهُ خَيْرُ ٱلْمَٰكِرِينَ

“Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.

Dan Quran Surat Ar-Ra’d Ayat 42

وَقَدْ مَكَرَ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ فَلِلَّهِ ٱلْمَكْرُ جَمِيعًا ۖ يَعْلَمُ
مَا تَكْسِبُ كُلُّ نَفْسٍ ۗ وَسَيَعْلَمُ ٱلْكُفَّٰرُ لِمَنْ عُقْبَى ٱلدَّارِ

“Dan sungguh orang-orang kafir yang sebelum mereka (kafir Mekah) telah mengadakan tipu daya, tetapi semua tipu daya itu adalah dalam kekuasaan Allah. Dia mengetahui apa yang diusahakan oleh setiap diri, dan orang-orang kafir akan mengetahui untuk siapa tempat kesudahan (yang baik) itu.

Maka sudah menjadi keniscayaan bahwa Islam dengan segala tata aturan dalam bentuk norma norma hingga sistem sebuah pemerintahan dengan model” khilafah” yang mengikuti metode kenabian akan kembali dengan ijin Allah swt.

Melalui kabar gembira dari Rosululullah saw. Dari Hudzaifah r.a., ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda:

«تَكُونُ النُّبُوَّةُ فِيكُمْ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلاَفَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اللهُ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا عَاضًّا فَيَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ يَكُو
نَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا جَبْرِيَّةً فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلاَفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ»

“Di tengah-tengah kalian terdapat zaman kenabian, atas izin Allah ia tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian. Ia ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan yang zhalim; ia juga ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan diktator yang menyengsarakan; ia juga ada dan atas izin Alah akan tetap ada. Selanjutnya akan ada kembali Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian.” (HR. Ahmad dalam Musnad-nya (no. 18430), Abu Dawud al-Thayalisi dalam Musnad-nya (no. 439); Al-Bazzar dalam Sunan-nya (no. 2796).

Meskipun para pembenci dan penentang kebangkitan Islam menghalang-halanginya, Islam akan tegak kembali dengan ijin Allah swt.

Apa yang terjadi adalah usaha mereka akan sia-sia belaka. Seperti menahan terbitnya matahari.Wallohualam Bishowab.[]

*Praktisi pendidikan

Comment