Simone Biles, Terpental Karena Kesehatan Mental

Opini656 Views

 

 

 

Oleh: Maulinda Rawitra Pradanti, S.Pd, Praktisi Pendidikan

__________

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA– Terpental dari ajang kompetisi bergengsi pastilah menyisakan rasa sedih di hati. Seharusnya mampu masuk ke babak final nyatanya harus memilih mengundurkan diri. Mungkin inilah yang dirasakan oleh Simone Biles, pesenam asal Amerika Serikat yang memutuskan untuk mundur dari babak final beregu putri dan final individual all around putri Olimpiade Tokyo 2020 (kompas.com, 30/7/2021).

Simone Biles mengungkapkan bahwa alasannya mundur dari kompetisi bergengsi ini sebab ia merasa antara pikiran dan tubuhnya tidak sinkron. Bermula dari skor 13.766 (skor lompatan terendah Biles di Olimpiade) yang didapat ketika rotasi pertamanya dalam final beregu putri di Ariake Gymnastics Centre, Selasa (27/7/2021) waktu setempat.

Simone Biles kemudian langsung meninggalkan arena dan mengatakan dirinya tak bisa melanjutkan kompetisi karena dalam situasi stres luar biasa. Tentu atas tindakan ini membuat Biles melepaskan kesempatan untuk meraih medali emas kelimanya pada ajang Olimpiade.

Namun tindakan itu tidak membuatnya menyesal, sebab saat ini Simone memang ingin fokus pada keselamatan dirinya. Ia pun banyak mendapat dukungan dari pelatih, kawan-kawannya, serta dokter yang menanganinya.

Kesehatan mental memang menjadi salah satu pemicu seseorang tidak produktif. Bahkan ketika kesehatan mental ini tidak segera ditangani, seseorang bisa saja melukai dirinya dan akibatnya bisa berujung pada kematian.

Mental yang sakit akan berbeda dengan fisik yang sakit. Jika fisik yang sakit, maka akan muncul gejalanya seperti demam, linu, ruam, dan sebagainya. Dokter pun akan mudah mengenalinya serta cepat dalam pemberian obat.

Namun jika mental yang sakit, maka diperlukan pendalaman lebih lanjut. Terkadang tidak disadari oleh si penderita. Tiba-tiba sudah dalam keadaan stres atau depresi, serta percobaan bunuh diri.

Masih ingat dengan kondisi aktris Indonesia, Marshanda, yang beberapa tahun lalu juga mengalami gangguan pada mentalnya. Setelah ditelisik, ternyata ia mengalami gangguan bipolar. Bipolar merupakan gangguan kesehatan yang mengakibatkan si penderita mengalami perubahan emosi secara drastis. Akibatnya Marshanda juga memiliki mood swing yang tidak terkontrol. Kadang sedih, kadang bahagia.

Beberapa jenis gangguan mental yang umum ditemukan, antara lain depresi, gangguan bipolar, kecemasan, gangguan stres pasca trauma (PTSD), gangguan obsesif kompulsif (OCD), dan psikosis. Beberapa penyakit mental hanya terjadi pada jenis pengidap tertentu, seperti postpartum depression hanya menyerang ibu setelah melahirkan (halodoc.com).

Tentu, gangguan pada kesehatan mental ini tidak serta merta muncul pada diri seseorang. Ada gejala dan penyebabnya. Beberapa diantara gejalanya yaitu:

1. Muncul delusi, paranoia, atau halusinasi

2. Kehilangan kemampuan untuk berkonsentrasi

3. Ketidakmampuan untuk mengatasi stres atau masalah sehari-hari

4. Memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain

5. Menarik diri dari orang-orang dan kegiatan sehari-hari

6. Rasa lelah yang signifikan, energi menurun, atau mengalami masalah tidur

Dengan gejala yang muncul ini, maka kemudian dokter akan mempelajari faktor-faktor penyebabnya. Penyebab umum yang biasanya terjadi adalah karena si penderita pernah mengalami cedera kepala, memiliki riwayat kekerasan atau pelecehan, mengalami diskriminasi atau stigma negatif, atau karena pengaruh zat beracun, alcohol, dan obat-obatan yang dapat merusak jaringan otak.

Ketika hal ini terjadi dan tidak segera ditangani oleh para ahli, maka akan fatal akibatnya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk melakukan pencegahan agar kesehatan mental tetap stabil.

Upaya sederhana yang bisa dilakukan adalah sering latihan fisik dan tetap aktif secara fisik, membantu orang lain dengan tulus, memelihara pikiran yang positif, menjaga hubungan baik dengan orang lain, dan pastikan untuk menjaga kecukupan tidur dan istirahat.

Penyebab kondisi Simone Biles saat ini memang belum diutarakan kepada media, namun bisa ditebak salah satu penyebabnya adalah karena pikirannya sedang bercabang dan tidak fokus pada apa yang harus dilakukannya. Bisa juga stres karena harus berdamai dengan hatinya.

Oleh karenanya, tim dokter dan paramedis masih mencoba untuk terus membersamai Biles agar kesehatan mentalnya kembali stabil dan bisa beraktivitas sebagaimana biasanya.

Selain berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan, seseorang yang sedang mengalami gangguan pada kesehatan mentalnya bisa juga mengadu pada Tuhannya. Mencoba alternatif dengan sentuhan rohani.

Sebagai seseorang yang beriman, maka tempat curahan hati yang pertama kali adalah kepada Tuhannya. Tempat mengadu yang pasti tidak akan ditolak dan tentu akan diberi jalan keluar yang tepat.

Di dalam Islam, mengadu pada Allah adalah salah satu contoh pengobatan yang mujarab. Pernah dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad ketika dakwahnya tidak diterima oleh masyarakat Arab. Rasulullah dihina, dilempari kotoran hewan, dicaci maki, diboikot selama tiga tahun, dan sejumlah kekerasan serta penganiayaan oleh tokoh-tokoh besar kafir Quraisy.

Akan tetapi Rasulullah tetap berdakwah meski peluh membasahi raganya. Selalu berpikiran positif kepada setiap orang yang Beliau temui di jalanan. Berharap ada dari mereka yang mau menerima dakwahnya. Setiap hari Rasul berjalan menyusuri jazirah Arab. Tanpa kenal lelah atau patah arang.

Alhasil, satu demi satu orang mulai percaya dengan agama yang dibawa oleh Rasulullah. Abu Bakar, Ali bin Abi Thalib, Bilal bin Rabbah, Zaid bin Haritsah, Abdurrahman bin Auf, dan sejumlah tokoh besar yang dahulunya menghina Muhammad, kini berbalik mengikuti Muhammad.

Apa rahasianya?

Tentu keimanan kepada Allah-lah yang membuat Muhammad kuat dan tetap berjalan di atas agama Islam. Setiap kali mendapat kekerasan dan penghinaan, Muhammad selalu mengadu pada Allah dan meminta perlindungan serta pertolongan. Muhammad juga selalu ditemani oleh Jibril. Sehingga Ia tidak merasa kesepian.

Oleh karenanya, Muhammad tidak pernah didapati mengalami gangguan mental. Sebab Muhammad selalu berpikiran positif, selalu menjaga hubungan baik kepada siapapun, selalu melakukan aktivitas fisik untuk menguatkan tubuhnya, dan tentu selalu memiliki solusi di setiap permasalahan yang dihadapinya.

Jika diri mengaku sebagai umat Rasulullah Muhammad, maka mudah saja. Ikuti apa yang dicontohkannya. Selalu mawas diri ketika ada gejala sakit. Segera berobat pada yang ahli. Biasakan hidup sehat dan selalu berpikir positif. Dengan begitu, diri ini juga akan terhindar dari gangguan mental. Wallahua’lam bish showab.[]

Comment