Penulis: Ayu Ratnasari | Pemerhati Generasi
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Indonesia berencana menciptakan generasi emas di tahun 2045, dengan bonus demografi di usia produktif yang dimilikinya yakni mencapai 60% maka sangat mungkin akan terealisasi. Namun apakabar generasi hari ini?
Faktanya menurut data National Adolescent Mental Health Survei pada 2024 sekitar 15,5 Juta orang dari total remaja yang ada di Indonesia menderita penyakit mental. Atau setara dengan 34,9 Persen dari total remaja Indonesia. Hal ini tentu harus menjadi perhatian kita bersama. (Tempo.com/15/2/2025)
Ada banyak faktor yang mengakibatkan mentalitas mereka terganggu yakni : banyaknya remaja yang ketergantungan dengan sosial media sehingga menjadikan standar hidupnya seperti apa yang dia tonton, seperti standar kecantikan, bahagia ketika memiliki merek hp terkenal dll. Sehingga memunculkan rasa cemas, kurang percaya diri karena kepercayaan diri mereka di tentukan oleh standar media sosial. (Kompas.com/13/2/2025)
Memang masalah kesehatan mental pada remaja tidak bisa di anggap enteng, karena mereka adalah calon pemimpin bangsa ini yang akan menanggung tanggung jawab besar. Bisa kita bayangkan jika remajanya mengalami kesehatan mental, maka masa depan akan hancur.
Banyak hal yang sudah dilakukan oleh pemerintah untuk menangani kesehatan mental seperti dengan mengganti kurikulum 13 sebelumnya yang sangat detail dan menjadikan remaja lebih baik lagi, namun pada faktanya justru berbanding terbalik, mereka justru makin bermasalah.
Usaha itu akan tetap tidak mampu mengatasi persoalan mental remaja saat ini di karenakan anak-anak makin berani. Berani melakukan perundungan yang parah, berani membunuh bahkan berani merendahkan gurunya, adalagi mereka juga tidak malu untuk mengekspos kemesraan di tempat umum bahkan tanpa rasa malu ketika mengalami kehamilan di luar nikah.
Ini menandakan bahwa masalah yang dihadapi oleh remaja sulit sekali untuk dikendalikan. Sehingga akhirnya tidak sedikit dari mereka yang mengalami kesehatan mental.
Kenali Akar Masalah
Ketika kita melihat sebuah persoalan maka kita harus tau dan cari akar permasalahannya dimana! Agar solusi yang diberikan tepat sasaran.
Persoalan yang terjadi pada kesehatan mental remaja di sebabkan karena akibat diterapkannya sistem kapitalisme. Kapitalisme adalah ideologi (cara pandang kehidupan) yang mengambil sekulerime (pemisahan antara agama dengan kehidupan) sebagai landasan aturan.
Jadi ideologi ini tidak akan mengambil agama dalam menjalankan hidup. Selain itu juga ide kebebasan ikut menyumbang pengaruh pada perilaku remaja di tambah lagi dengan mereka menyandarkan segala hal sesuai dengan kesenangan duniawi sehingga kompleks lah masalah yang di alami oleh remaja.
Contohnya, perilaku bebas membuat remaja tidak mau di atur, baik oleh orangtua, sekolah, norma ataupun agama. Akhirnya ia akan memilih untuk mencoba hal-hal yang dilarang oleh agama misalkan berzina, sexs bebas, tawuran, membunuh bahkan membully dengan kekerasan.
Sehingga bisa kita ambil kesimpulan bahwa penyelesaian mendasar dari akar permasalahan yang terjadi pada remaja adalah menghilangkan remaja untuk tidak mengadopsi ideologi kapitalisme dengan sekulerimenya. Jadi pemerintah tidak boleh sekedar menyelesaikan masalah cabangnya saja tetapi harus berani untuk menghilangkan penyebab utamanya.
Solusi Paripurna
Jika akar masalah yang terjadi karena di terapkannya ideologi kapitalisme, maka kita pun juga harus mensolusi dengan menerapkan ideologi dalam menyelesaikan masalah. Namun ideologi apa itu? Yakni idelogi islam.
Penerapan Islam secara sempurna mulai dari sistem pemerintahan, ekonomi, pendidikan, sosial hingga saksi akan menjaga umat terutama pada remaja dari gangguan mental.
Beberapa hal yang dapat dilakukan seperti halnya, Islam menjalankan keluarga sebagaimana fungsinya. Ayah menjadi seorang kepala keluarga, pemutus kebijakan dalam keluarganya dengan sudut pandang islam, ia juga mencari nafkah untuk istri dan anak-anaknya.
Begitu juga dengan peran istri ia menjadi madrasah utama dalam mendidik anak-anaknya, sehingga terbentuk pada diri setiap anak akidah islam (keyakinan kepada Allah swt) sehingga ia terdidik memiliki pola fikir dan pola sikap yang islami. Dan peran anak adalah menjadi anak yang berbakti dengan birul walidain kepada kedua orangtuanya.
Bagaimana dengan peran negara? Negara dalam konsep islam menghalangi segala bentuk pemikiran-pemikiran yang bukan dari islam seperti hedonisme, sekulerisme, matrealisme. Negara juga akan menjamin kesejahteraan rakyatnya dengan memenuhi kebutuhan setiap warga dan menerapkan sanksi tegas bagi mereka yang melakukan kemaksiatan atau pelanggaran seperti kasus perundungan pada remaja, pembunuhan dll.
Jika penjagaan dari keluarga, penjagaan dari sosial maupun dari negara begitu ketat dan mendukung, maka remaja tidak akan mengalami gangguan mental dan akan berkonsentrasi pada tugasnya yaitu menuntut ilmu agar berguna bagi umat dan juga birul walidain terhadap orang tua.
Dengan cara ini pemuda akan terjaga mentalitasnya dan berfikir sesuai dengan pola berfikir yang islam dan sangat mungkin jika akan mencetak generasi emas yang unggul dalam segi sains, teknologi dan juga tingkah lakunya.[]
Comment