Uchock Sky Khadafi |
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Perdagangan ternyata bukan hanya menyakiti para petani padi, petani garam, petani bawang lantaran suka melakukkan macam macam Import. Tetapi dalam pengelolaan Anggaran juga ditemukan potensi kerugian negara seperti dijelaskan Uchock Sky Khadafi melalui rilisnya ke redaksi radarindonesianews.com, Ahad (1/4/2018).
Ditambahkan Uchok, Biro Umum kementerian perdagangan pada tahun 2017 dan 2018, melalukan pengadaan dalam bentuk E – Purchasing untuk menyewa sebuah mobil untuk kebutuhan Staf khusus menteri Perdagangan.
Dalam sewa mobil pada tahun 2017 dan tahun 2018 sangat berbeda standar harga penyewaannya. Harga penyewaan tahun 2018 lebih mahal bila dibandingkan dengan penyewaan mobil pada tahun 2017.
Dimana Sewa Kenderaan untuk Jabatan Staf Khusus Menteri di kementerian Perdagangan pada tahun 2017 sebesar Rp.90.000.000 untuk satu mobil. Sewa kenderaan Staf khusus menteri perdagangan mulai dipergunakan pada bulan April sampai Desember 2017.
Sedangkan sewa pengadaan kenderaan untuk staf khusus menteri pada tahun 2018 sebesar Rp.405.000.000 untuk satu unit mobil. Dan Sewa mobil untuk staf khusus menteri perdagangan, dipergunakan mulai dari Januari sampai Desember 2018.
Jadi bila diasumsikan, sewa kenderaan staf khusus menteri perdagangan pada tahun 2017 sebesar Rp.90 juta atau hanya sebesar Rp.10 juta perbulan. Tetapi sewa kenderaan untuk staf khusus menteri perdagangan pada tahun 2018 sebesar Rp.405 juta, atau sebesar Rp.33.7 juta perbulan.
Dengan demikian, dari penjelasan di atas, Center For Budget Analysis (CBA) menduga adanya potensi kerugian negara sebesar Rp.315.000.000 untuk sewa kendaraan dinas untuk staf khusus menteri perdagangan. Maka untuk itu, dipersilahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penyelidikan di kementerian perdagangan tersebut.[Nicholas]
Comment