Pelantikan DPP Laskar Palapa.[Nicholas/radarindonesianews.com] |
RADARINDONESIANEWS.COM, BOGOR – Seremoni sakral pelantikan Dewan Pengurus Pusat (DPP) ormas laskar Patriot Pembela Pancasila (Palapa) digelar di kawasan lereng gunung Salak, Tapos, tepatnya areal situs Cagar Budaya Arca Domas, Bogor Jawa Barat (7/7).
Saat prosesi pelantikan organisasi masyarakat laskar Palapa dihadiri perwakilan sebanyak 40 orang peserta dari berbagai kalangan profesi, seniman, budayawan, tokoh masyarakat, agama, dan adat membacakan Sumpah Laskar Palapa di area situs Arca Domas.
Situs megalitikum tersebut menjadi ‘saksi bisu’ proses sakral sumpah Laskar Palapa di hadapan peninggalan para leluhur bangsa, berupa peninggalan prasejarah ribuan tahun lalu.
Hadir dalam pelantikan tersebut Pimpinan Nasional Majelis Gerakan Masyarakat Gotong Royong (GEMA GONG) Pancasila, sekaligus Pencetus ilmu TRI FALAQ TUNGGALISTIK juga Pendiri Laskar Palapa, Wardi_Jien S.H, hadir pula Ketua Dewan Penasehat Laskar Palapa, Budi Haryanto Atta dan Dewan Pengawas Laskar Palapa, Hj Dr.Rustuty Rumagesan MBA atau dikenal Ratu Petuanan Tanah Rata Kokoda serta Deklarator Gema Gong Pancasila Tb.Syaini Wijaya
Visi dan misi Laskar Palapa bertujuan mendukung, mempertahankan Dasar Negara Pancasila dengan segala bentuk upaya memperbaiki, menyelamatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang belakangan mengalami krisis multi dimensi baik ekonomi dan ideologi.
Ormas Laskar Palapa berdiri disesuaikan semangat amanah pembukaan UUD’45, Sumpah Pemuda 1928 dan Proklamasi Kemerdekaan UUD’45. Pancasila menjadi rel dan acuan panduan serta gerbong untuk menjalankan roda ormas Laskar Palapa.
Sejarah mencatat para pendiri bangsa (Founding Fathers) pasca mengalami penjajahan rempah rempah, kekayaan alam sumber daya alam ratusan tahun di berbagai pelosok Indonesia, perwakilan kelompok, golongan dan latar belakang telah duduk bersama menetapkan Pancasila sebagai pemersatu segala perbedaan, sesuai cita cita kemerdekaan 1945.
“Rangkaian proses besar itulah yang mesti selalu diingat semangat dan dipahami rohnya,” ucap Wardi Jien S.H, pendiri Laskar Palapa.
Akan tetapi, kemuka Tubagus Saini Wijaya di era politik kebangsaan tersebut meskipun bangsa ini pernah memiliki masa keemasan namun mengalami penjajahan fisik ratusan tahun lamanya oleh Belanda yang mengeruk sumberdaya alam, kekayaan alam bahkan budaya bangsa.”Kini penjajahan non fisik pun terjadi dengan strategi perencanaan yang cukup panjang,” ujarnya.
“Bangsa ini merdeka pada tahun 1945 yang terkesan hanya secara politis.” Ujarnya.
Disinilah, sambung Tubagus Saini, tugas dan tanggung jawab kita mesti memastikan Pancasila selalu hadir di setiap sudut kehidupan serta hati pikiran.
“Supaya merdeka dan berdaulat dalam hal ekonomi kebangsaan serta meneguhkan derap langkah membawa Indonesia menuju negara yang maju dan jaya,” Tegasnya.
Di lokasi yang sama, Ketua Umum Laskar Palapa yang sah, Imam Maarif menyampaikan upaya tersebut kedepan berpedoman nilai nilai luhur tradisional, Pancasila disinergikan ‘Tri Falaq Tunggallistik’ bersifat universal supaya peran Pancasila sebagai falsafah dan dasar negara kokoh dan semestinya menjadi pondasi Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
“Disini DPP Laskar Palapa dilantik untuk meneguhkan persatuan, berbagi dan berprestasi guna mencapai kedaulatan ekonomi, kedaulatan politik dengan semangat kepemimpinan bersatu, berbagi dan berprestasi,” pungkasnya.[Nicholas]
Comment