Ilustrasi |
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Aktivis Prodem, Paskah Irianto menyebutkan,”Apa yang akan aktivis lakukan kedepan tidak perlu berharap banyak dari media, terutama mainstream,” demikian uraian paparan penutup saat menjadi narasumber diskusi terbuka,”Pers dalam Genggaman Industri Politik,” yang dihadiri segelintir perwakilan aktivis, mahasiswa, serta penggiat sosial di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (19/3).
Sementara, terkait ekspresi dan apresiasi yang utamanya menyuarakan kritik, bukanlah masalah pro atau kontra terhadap penguasa,” urai mantan aktivis kemanusiaan yang sempat mencalonkan sebagai Komisoner Komnas HAM RI itu meluruskan.
“Dari dulu mengkritik pemerintah, itu adalah mandat. Tugas rakyat menjaga kritik,” tambah Irianto.
Dirinya melanjutkan, bila dahulu pada masa Orba tidak kritik Soeharto.”Maka tentunya tidak akan kenal Wiranto, demikian juga Jokowi sekarang,” sambungnya.
“Kritik bukan berarti benci, namun karena beliau (penguasa) gejala publik,” ungkapnya.
Maka itulah, kedepan menurutnya jangan terlalu berharap pada stigma yang lama,”Akan tetapi upaya bangun stigma baru,” tukasnya.
“Jadilah narasumber yang baik, menjadi konstruksi publik, tentunya media,” pungkas senator Prodem singkat.[Nicholas]
Comment