Selamatkan Generasi dari Pergaulan ala Sekulerisme

Opini188 Views

 

Oleh: Susi Susila, S.E, Aktivis Muslimah Purwakarta dan Pemerhati Kebijakan Publik

__________

RADARINFONESIANEWS.COM, JAKARTA — Beberapa hari yang lalu kita digegerkan dengan berita mengenai surat cinta yang ditulis anak sekolah dasar (SD) hingga membuat publik heboh. Bagaimana tidak, bahasa yang digunakan dalam surat cinta itu cukup vulgar untuk seorang anak SD.

Berawal dari unggahan sebuah akun Twitter @tanyakanrl yang mengunggah sebuah foto dan tangkap layar. Tangkap layar itu berisi tulisan kegelisahan seorang kakak terhadap adiknya. Bahkan postingan ini sempat ramai di Twitter.

Surat viral yang lahir dari tangan anak SD bicara organ vital kemaluan dengan kalimat yang tidak hanya untaian kata tapi ajakan untuk berbuat jilat-menjilat, naudzubillah.

Ini adalah kondisi generasi kita yang hidup dalam dekapan syahwat dengan jumlah yang banyak. Bahkan dalam postingan instagram vice Indonesia, terang-terangan mereka membuat konten ngulas bicang porno (04/11/2022).

Tentu konten lebih ekstrem mudah sekali kita dapati. Seperti iklan bigolive, iklan pakaian dalam, goyangan erotis di semua platform sosial media. Ini juga sangat mungkin tayang di ponsel yang dipegang anak-anak kita dan dari maraknya rangsangan syahwat di sana-sini itu sangat mungkin berlanjut pada konsumsi pornografi.

Jika seseorang sudah jadi pecandu pornografi, maka efeknya dia akan mudah stress, implusif, gelisah atau bahkan murung karena prefrontal contex yang mengecil kebanyakan dopamin. Pada akhirnya pornografi juga merembet pada lumrahnya pacaran, seks sebelum pernikahan, pemerkosaan, aborsi, bahkan sampai pada pembunuhan karena otak yang sudah rusak itu tidak bisa memegang teguh nilai, sudah tidak peduli norma, tidak peduli moral, tidak peduli etika.

Kita saksikan hari ini semakin banyak psikopat yang muncul karena kerusakan otak, salah satunya akibat pornografi.
Ya, silahkan saja terus diskusi soal “jangan sok suci, ini udah lumrah, bagi link adalah pemersatu bangsa”.

Inilah fakta generasi di negri yang berasaskan sekulerisme, di mana aturan agama dipisahkan dengan urusan kehidupan.

Padahal Allah SWT memerintahkan kita dalam Qur’an surat Annur ayat 31:

“Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat.”

Ayat selanjutnya pun menjelaskan perintah untuk laki-laki menundukkan pandangan dan menjaga kemaluannya.

Islam sudah mengatur bagaimana agar generasi negeri ini menjadi pencetak peradaban yang agung, yaitu pertama memberikan pemahaman aqidah Islam yang kuat dan kokoh dalam diri generasinya. Kedua, memberikan lingkungan dan pergaulan yang mampu saling beramar ma’ruf nahi munkar. Ketiga, peran negara yang mampu memberikan aturan preventif dan kuratif. Sehingga generasi negri ini mampu terselamatkan dan mencetak generasi unggul yang mampu mencerdaskan bangsa ini. Wallu’alam bishowab.[]

Comment