Selamatkan Afghanistan Dengan Islam Kaffah

Opini717 Views

 

 

Oleh: Nurmaya Sari, Mahasiswi

________

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA — Bagi Zaigul, ibu rumah tangga 32 tahun dari Provinsi Nangarhar yang tinggal di kamp Nasaji untuk pengungsi dalam negeri di dekat ibu kota, Kabul, hidup memang telah sulit sebelum Taliban mengambil alih kekuasaan pada 15 Agustus 2021.

Dia bekerja sebagai PRT sementara suaminya, Nasir, bekerja sebagai buruh bangunan demi menghidupi tujuh anak-anak mereka, tapi sekarang mereka tidak lagi bekerja.

Sejak Taliban kembali berkuasa, Afghanistan telah terjun ke dalam krisis ekonomi yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya, di mana bank-bank kehabisan uang tunai dan para pegawai negeri tidak pernah digaji selama berbulan-bulan. Pembekuan miliaran dolar aset Afghanistan oleh Amerika Serikat dan penghentian bantuan dana oleh lembaga keuangan internasional telah menyebabkan hampir runtuhnya sistem perekonomian Afghanistan yang rapuh yang dirusak oleh peperangan dan pendudukan selama puluhan tahun.

“Anda bisa hidup tanpa kebebasan, tapi Anda tidak bisa hidup kalau Anda tidak punya apapun untuk dimakan,” katanya kepada Al Jazeera, seperti dikutip merdeka.com, Jumat (14/01/2022).

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menggalang dana lebih dari US$ 5 miliar untuk Afghanistan demi menangkal bencana kemanusiaan. Angka tersebut setara Rp 71 triliun (asumsi kurs: Rp 14.300). Afghanistan kini dilanda krisis kemanusiaan. Setidaknya lebih dari setengah penduduk negara itu membutuhkan bantuan kemanusiaan. Disebutkan bahwa tiga perempat dari 40 juta penduduknya jatuh ke dalam kemiskinan akut.

“Pesan saya mendesak: Jangan tutup pintu bagi orang-orang Afghanistan,” kata koordinator bantuan darurat PBB, Martin Griffiths disadur detikcom dari New York Times, Selasa (Jakarta/detikom/11/1/2022).

Konflik berbagai negeri semakin menggurita, semakin canggih ekonomi semakin berkembangnya zaman, maka konflik dan permasalahan baru pun terus terjadi. Salah satunya di negara Afghanistan, yang terjadi pergolakan sengit antara pasukan barat dengan taliban sendiri. Dari akhir pergolakan sengit itu Taliban berhasil merebut kembali pemerintahan dan membuat para asing kocar-kacir dan kembali kenegaranya.

Dari sinilah segala kerugian terjadi. Dikarenakan serangan yang terjadi juga membuat rusak keamanan Afghanistan serta menimbulkan efek buruk pada warga Afghanistan yang berakibat fatal hingga merenggang nyawa karena krisis ekonomi, keamanan, kesehatan dan kesejahteraan.

Taliban memiliki tujuan kuat atas tindakan tersebut. Mereka menginginkan menerapkan aturan islam, memberantas dan menghancurkan sesuatu yang tidak sesuai dengan aturan islam.
Tetapi nyatanya apa yang mereka lakukan itu sangat keras dan jauh dari kata islam kaffah. Karena mereka menerapkan aturan islam tanpa ada sebuah negara, dan aturan yang diterapkan, disuruh taat dengan paksaan padahal islam sendiri adalah agama yang lembut, yang tidak pernah memaksakan apalagi bersikap keras bahkan mengancam.

Tambah lagi perekonomian dan kehidupan yang tidak memadai, tidak adanya jaminan kesehatan, kesejahteraan yang didapatkan warga Afghanistan, adalah jelas-jelas bentuk penistaan dan kekejian.

Islam sendiri tidak pernah menyulitkan. Justru islam adalah penyelamat dan solusi atas permasalahan. Islam yang kaffah itu adalah sebuah ideologi yang bukan hanya suatu pemikiran, tetapi juga hukum dan aturan dalam kehidupan.

Dan penerapan syariah islam sendiri tidak lah mungkin sanggup ditegakkan mandiri, tetapi harus ada sebuah negara atau sistem yang islam juga. Inilah yang disebut dengan khilafah sebagaimana yang dicontohkan rasulullah dahulu yang menerapkan islam, mendirikan sebuah negara/daulah islam dimadinah, dan dari situlah dapat diterapkannya islam.

Dalam ekonomi, islam sangat memperhatikan kebutuhan sekunder maupun primer rakyatnya. Islam juga menjamin lowongan pekerjaan bagi warganya, agar semua individu bisa memenuhi kebutuhan. Negara pun mengelola sumber daya alam yang ada dengan mandiri tanpa bantuan asing dan hasilnya diberikan untuk kesejahteraan umat. Belum lagi dalam hal kesehatan, pendidikan, sosial dan lainnya. Maka khalifah yang memimpin dan anggota negara yang bertugas di daulah islam tersebut, memberikan segalanya sesuai aturan islam yang Allah cantumkan dalam qur’an dan sunnah.

Maka hal ini sungguh berbanding terbalik dengan tindakan para Taliban dalam menerapkan aturan atas nama islam. Karena kesalahan itu banyak warga Afganistan yang merasa bahwa islam itu keras dan mengerikan. Maka hanya dengan mengubah pemikiran dan membuktikan kembali dengan menegakkan syariah islam kaffah dengan khilafah.

Ummat akan paham bahwa sesungguhnya islam adalah agama yang sempurna dan indah, karena berasal dari sang maha pencipta langit dan bumi yakni allah swt. Wallau’alam.[]

Comment