Sekuler Kapitalis Hancurkan Bangunan Keluarga

Opini154 Views

 

Penulis: Lilik Solekah, S.HI | Ibu Peduli Generasi

 

RADARINDONESIANEWS.CIM, JAKARTA– Sadis, keluarga yang seharusnya jadi surganya dunia, tempat ternyaman yang selalu dirindukan. Bagi yang sekolah ingin segera pulang ke rumah, yang bekerja ingin segera pulang ke rumah, namun berubah menjadi bencana dan bagai neraka dunia.

Kriminalitas muncul dari dalam rumah sendiri. Seperti halnya kasus yang diberitakan di media portal Berita Kalimantan bahwa di Balikpapan Barat ini, seorang ibu haji dibunuh anak kandungnya sendiri. Beliau ditebas lehernya dengan parang.

Berbeda lagi dengan kasus bocah usia 6 tahun di Pontianak Selatan, Kalimantan Barat yang disiksa dan dibunuh ibu tirinya. Ada pula kasus yang diberitakan metro TV, di Cirebon seorang anak dengan sadis melukai adiknya serta membunuh bapaknya.

Kasus-kasus di atas hanya sebagian kecil saja, karena masih banyak kasus serupa yang tidak mungkin penulis paparkan semua. Namun sejatinya kasus seperti ini wajar terjadi di negara yang menganut sistem sekulerisme kapitalis yang memisahkan antara agama dengan kehidupan dan menuhankan materi.

Penerapan sekularisme kapitalis membuat hubungan keluarga kalah dengan materi, emosi tak terkendali juga membuat lupa hubungan keluarga. Negara juga berperan dalam hal ini. Seharusnya negara menyediakan pendidikan yang berbasis aqidah. Kini justru pendidikan lebih berorientasi materi. Ini juga menunjukkan bukti kegagalan sistem Pendidikan di negeri ini.

Demikian juga tentang ekonomi yang amburadul sehingga menimbulkan keserakahan, yang penting dapat cuan tak pedulu halal atau haram. Inilah bukti kegagalan sistem ekonomi dan politik. Ada pembunuhan dan penganiayaan dengan motif dan sebab berebut warisan, minta sesuatu pada orang tua, di mana orang tuanya tidak mampu mengabulkan dengan segera, ada juga motifnya merasa anak suami bukan bagian darinya sebab khawatir akan jatah makanya berkurang dan lain sebagainya. Ini semua tidak akan terjadi apabila negara mengimplementasi nilai nilai Islam.

Dalam Islam seluruh aspek ada aturan, termasuk pendidikan. Wajib bagi negara menyediakan pendidikan dengan kurikulum yang berbasis aqidah sehingga manusia memahami bagaimana menempatkan diri.

Bagi laki-laki bagaimana menjadi anak yang sholih, bagaimana menjadi kakak bagi adik- adiknya, bagaimana menjadi adik laki-laki bagi saudaranya, bagaimana menjadi seorang ayah, bagaimana menjadi paman.

Begitupun perempuan yang mampu menempatkan diri sebagai perempuan dalam keluarga. Terpenuhi segala kewajiban yang seharusnya dijalankan.

Sehingga dari sistem pendidikan yang berkualitas, dan berasas aqidah islamiyah ini dapat menjaga hubungan keluarga tetap harmonis, harta yang paling berharga adalah keluarga bukan sekedar menjadi impian dalam lirik lagu. Walhadsil “Keluargaku surgaku” akan tercapai..

Islam menjadikan negara sebagai raa’in, yaitu mengurusi urusan umat yang akan menjaga fungsi dan peran keluarga tersebut. Jika ada yang keluar dari kodrat tanggung jawabnya maka harus ada hukuman yang tegas serta menjerakan. Sehingga tidak akan ada orang yang lalai dari tanggung jawabnya baik dalam lingkup keluarga, masyarakat maupun bernegara.

Negara yang menerapkan islam secara kaffah, akan mewujudkan sistem kehidupan yang baik, dan keluarga pun baik juga terjaga. Negara mewujudkan maqashid syariah sehingga kebaikan terwujud di dalam keluarga dan juga semua lapisan masyarakat tanpa kecuali.

Maka tinggalkan sistem sekularisme kapitalisme menuju sistem Islam kaffah yang diridhoiNya. InsyaAllah tak sekedar keluarga sakinah mawaddah warohmah saja namun juga baldatun toyyibatun warobbun ghofur akan tercapai.[]

Comment