Ilustrasi.[Foto Gege/radarindonesianews.com] |
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Usia 25 tahun, bagi seorang perempuan adalah milestone baru dalam
kehidupannya. Usia perak ini, kita seakan diharuskan menancapkan patok
penentu langkah hidup dan masa depan kita.
kehidupannya. Usia perak ini, kita seakan diharuskan menancapkan patok
penentu langkah hidup dan masa depan kita.
Seiring
berjalannya waktu dan pengalaman hidup, apa yang kita pikirkan di hari
ini tak lagi sama dengan yang kita pikirkan lima tahun, dua tahun bahkan
setahun yang lalu. Jika dulu kita lebih memilih menghabiskan waktu di
malam minggu untuk pergi ke klub, sekarang rasanya ngopi-ngopi bareng
sahabat terdekat dan pulang sebelum portal perumahan di tutup, lebih
memuaskan dan menentramkan batin. Tak hanya itu …
-
Tak lagi bersikeras pada idealisme pekerjaan
Setelah lulus, pengennya sih bekerja di perusahaan yang sesuai dengan passion.
Tetapi semakin dijalani, akhirnya kita tahu mana yang akan memberikan
kita kesempatan berkembang dan penghasilan yang rasional. Pada akhirnya,
kita akan memilih yang mana mampu menghidupi kita. Sad, but true … -
Mencintai tak lagi soal kesempurnaan fisik
Segala
standar fisik yang pernah digembar-gemborkan, akhirnya tak lagi penting
saat kamu menyadari yang kamu butuhkan adalah orang yang mampu
memberikan rasa aman dan nyaman dan mau membagi hidupnya denganmu. -
Keluarga adalah prioritas yang sangat penting
Di
usia 25 ini kamu menyadari usia orang tua semakin menua. Kamu harus
bisa mandiri agar tak membebani mereka di masa tuanya. Di hari Minggu
pun, daripada pergi keluar bersama teman-teman, kamu lebih memilih di
rumah untuk sekedar makan siang bersama ayah-ibumu. -
Ternyata yang dikatakan Ayah-Ibu ada benarnya.
Jika
di masa remaja seringkali kamu bergesekan dengan orang tua, pada
akhirnya sekarang kamu sadar apa yang dikatakan orang tuamu dahulu, ada
benarnya. Tentang hidup, tentang masa depan. Tentang mengapa mereka
mendidikmu sedemikian kerasnya, tentang bagaimana kamu harus berjuang,
bukan untuk orang lain, melainkan untuk dirimu sendiri. -
Punya uang bukan untuk dihabiskan sekarang
…
tetapi kamu harus bersiap untuk masa depan. Suka nggak suka, kamu harus
menyisihkan gajimu untuk ditabung. Karena kita semua takkan pernah tahu
nasib kita besok atau lusa, apakah roda keberuntungan sedang berpihak
pada kita atau justru mengantar kita jauh darinya. Mencari uang itu
sulit, tapi begitu mudah menghamburkannya untuk sekali makan.
Menjadi
tua itu pasti, tetapi menjadi dewasa itu pilihan. Meski kehidupan orang
dewasa penuh lika-liku, setiap orang harus menjalaninya. Inilah realita
yang harus dihadapi. Yakinlah kamu pasti bisa memenangkannya.[vem]
tua itu pasti, tetapi menjadi dewasa itu pilihan. Meski kehidupan orang
dewasa penuh lika-liku, setiap orang harus menjalaninya. Inilah realita
yang harus dihadapi. Yakinlah kamu pasti bisa memenangkannya.[vem]
Comment