Oleh: Shofi Lidinilah, Pendidik Generasi dan Member AMK
__________
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA — Pendidikan Vokasi terus digencarkan di tengah krisis multidimensi yang tiada henti. Nampaknya hal ini dipercaya dapat memperkuat daya saing SDM Indonesia khususnya pasar bebas yang semakin kuat.
Namun di sisi lain, seperti ditulis kumparan.com (24/10/2032) sudah beredar luas bahwa tahun 2023 akan mengalami ancaman resesi dunia, termasuk Indonesia. Bahkan salah satu perusahan terkenal pun memutuskan untuk melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) sekitar 4.000 orang akibat anjloknya hasil penjualan.
Ini menunjukan bahwa pendidikan vokasi tidak dapat menjamin sejahtera sebelum tua. Karena permintaan tenaga kerja setiap tahun berubah-ubah terlebih lagi dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat.
Walaupun para pekerja aman dari PHK tetapi mereka terus menghadapi mahalnya pemenuhan hidup, baik sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan dan lain sebagainya yang sangat menyengsarakan rakyat.
Solusi yang ditawarkan hanya jangka pendek. Tidak ada kepastian sejahtera sebelum tua bahkan sesudah tua. Pendidikan vokasi hanya sebatas memfasilitasi untuk bekerja dan kebutuhan sehari-hari bukan keahlian untuk manajemen diri, hingga akhirnya rakyat bebas bekerja di mana saja tanpa memperhatikan halal-haram.
Dalam Islam, kesejahteraan pasti terwujud dengan pememenuhan seluruh kebutuhan hidup rakyat di bawah sistem ekonomi Islam dan konsep Baitulmal yang pemasukannya dibagi menjadi tiga pos, yaitu zakat, kas negara, dan kas umum.
Pos zakat hanya akan diberikan kepada delapan golongan yang membutuhkan. Pos negara yang berasal dari kharaj, jizyah, ganimah, fai, dan lain sebagainya dipakai untuk memenuhi kebutuhan negara. Sementara itu, pos umum (berasal dari pengelolaan SDA) akan dikembalikan untuk rakyat berupa pelayanan kesehatan, pendidikan, dan sarana umum gratis.
Jika ini semua terpenuhi, rakyat tidak akan bingung lagi untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan dari hasil bekerja. Sejahtera dalam konteks menyeluruh tidak terwujud melalui pendidikan vokasi Dan hanya terwujud dengan ekonomi Islam. Wallahu a’lam bishshawab.[]
Comment