Sania Nabila Afifah |
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Sebagaimana firman Allah di dalam surat al Aankabut ayat 2-3; “Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan kami telah beriman dan mereka tidak diuji? Dan sungguh Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka beriman sebelum mereka maka Allah pasti mengetahui orang yang benar-dan pasti mengetahui orang-orang yang berduasta.”
Semua manusia akan merasakan ujian dari Allah, apakah itu baik ataukah buruk bagi kita. Yang pasti, sebagai manusia kita harus menyadari bahwa yang demikian itu tidak lain agar kita bisa menyikapinya dengan cara yang benar. Sesuai dengan aturan Allah SWT yang maha segalanya.
Dan Allah akan akan menguji apakah kita benar-benar menjadi orang-orang beriman ataukah dengan ujian itu malah sebaliknya menjadikan kita orang-orang yang kufur. Karena Allah tidak hanya menguji keimanan kita tetapi juga hidup dan mati kita adalah ujian.
Sebagaimana firmanNya dalam surat al Mulk: 2 yang berbunyi; “Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang paling baik amalnya. Dialah yang Maha perkasa dan Maha pengampun.”
Tentunnya setiap ujian pasti akan ada sesuatu yang indah dibaliknya. Ibarat seseorang yang akan diberi sebuah permen, maka sebelum memakannya terlebih dahulu membuka bungkusnya. Tentunya itu adalah hal yang tidak mudah untuk membukanya. Hanya saja Allah ingin menguatkan terlebih dahulu diri ini. Agar tidak mudah menyerah dalam menjalani kehidupan. Apakah kita bisa membuka bungkus permen ataukah gagal.
Ujian dalam berbagai bentuk seperti rasa takut, kelaparan, kekurangan harta benda, jiwa dan buah-buahan yang telah Allah jelaskan di bagian akhir surat al- Baqarah 155. “Kabarkanlah kepada orang-orang yang bersabar. Kesabaran dalam menjalani ujian itu kunci agar kita sucses dalam menjalaninya. Tetapi sabar dalam arti kita tidak hanya berdiam diri tanpa melakukan usaha.
Tetapi selalu berusaha untuk menjadikan sabar itu lebih produktif. Agar kita tak hanya mendapatkan permen tetapi juga bisa mengupas sendiri kulit dari permen tersebut, lalu memakannya. Atau menikmatinya. Insya Allah segala ujian akan terasa manis bila kita bisa menyikapinya dengan benar dan selalu bersandar kepada Allah semata.
Allah berfirman; Sesungguhnya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” ( TaQS. Az Zumar 10) Serta besarnya pahala yang Allah berikan ketika seseorang diuji. Dan ingatlah bahwa Allah menguji hambanya sesuai dengan kadar agama dan kemampuannya.
Ahmad mengeluarkan hadits dari jalan Mus’ab bin Sa’id dari ayahnya, ia berkata, Aku berkata, “wahai Rasulullah saw siapa yang paling berat cobaannya? “
Rasul menjawab; “Para Nabi, kemudian orang-orang yang shalih, kemudian generasi setelahnya, dan generasi setelahnya lagi. Seseorang akan diuji sesuai dengan kadar agamanya. Apabila ia kuat dalam agamanya, maja ujian akan semakin ditambah. Apabila agamanya tidak kuat, maka ujian akan diringankan darinya. Tidak henti-henti ujian menimpa seseorang hamba hingga ia berjalan di muka bumi ini dengan tidak memiliki kesalahan sedikit pun.
Subhanallah, maka dari itu sikap yang harus kita tanamkan dalam diri ini selain sabar juga tawakkal kepada Allah dalam segala hal.
“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah cukupkan keperluannya” ( at-Thalaq 3).[]
Comment