RADARINDONESIANEWS.COM. BLANAKAN – Pengrajin kayu yang memproduksi kusen, jendela, pintu dan berbagai macam furniture, hampir ada di setiap daerah. Baik yang mengerjakan sesuai pesanan ataupun yang sudah diproduksi untuk dipasarkan kepada konsumen.
Di Blanakan, hampir setiap desa ada pengrajin kayu seperti itu. Kebanyakan masyarakat menyebutnya “tukang kusen.”
Salah satunya, Suhendi, 40, dusun Tegal Panjang Tengah, Desa Rawamekar, Kecamatan Blanakan.
Kecamatan Blanakan sendiri mayoritas penduduknya berusaha di bidang pertanian. Tapi selain itu juga mempunyai potensi di bidang kelautan dan perikanan.
Endi, panggilan akrab Suhendi, merupakan ayah dari dua anak laki-laki kembar yang berumur 19 tahun ini telah memulai usahanya ini semenjak 2009.
Dari usaha inilah ia menggantungkan kebutuhan hidup keluarganya dengan profesi sebagai tukang kusen.
“Dalam kondisi normal rata-rata pendapatnya dari usaha kusen kurang-lebih Rp 4 juta dalam sebulan. Tapi dalam masa pandemi ini mengalami penurunan.” ungkap Endi kepada Radar Indonesia News, Kamis (20/08/2020).
Apalagi, tambah Endi, dengan keadaan panen yang kurang maksimal yang dialami petani hampir di seluruh wilayah kecamatan Blanakan, bahkan ada yang gagal panen akibat kekeringan dan hama baik hama tikus maupun hama yang lainnya.
Jelas dua hal ini sangat mempengaruhi perekonomian di daerah kecamatan Blanakan dan sekitarnya. Karena kondisi itu, mau tidak mau lanjut Endi dirinya mesti cari tambahan penghasilan.
“Ya, misalnya sekarang ini saya bantu teman jual aqua galon atau apa saja. Setidaknya bisa buat menambah penghasilan.” Keluhnya.
Saat ditanya tentang program Kementrian Koperasi dan UKM, tentang bantuan permodalan sebesar Rp 2,4 juta untuk UKM terdampak Covid-19, Endi yang juga sebagai anggota BPD di desa Rawamekar ini berharap mendapatkan bantuan tersebut.
“Ya, saya pun berharap dapat menerima bantuan tersebut. Saya akan mengajukan dan mudah-mudahan terverifikasi oleh pihak kementrian Koperasi dan UKM.” Harapnya.
Selain memberikan bantuan langsung kepada masyarakat, Endi berharap agar pemerintah juga lebih sering lagi menyentuh pelaku UKM dengan memberikan bantuan pelatihan pengembangan usaha maupun permodalan.
“Karena pelaku UKM baik langsung atau tidak langsung memberi andil dan berkontribusi terhadap roda perekonomian pemerintah daerah setempat.” imbuhnya. [Nanang S]
Comment