Penulis: Yudi Pramadi | Mantan Pejabat Kemenkeu
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA– Kami memang cukup dekat sebagai teman dan lawan diskusi. Walau cukup dekat, bukan berarti mengurangi sikap kritis dan saling menghormati.
Saat saya menjadi juru bicara Menteri Keuangan, dengan lantang dan berani Faisal menyampaikan kritik tajam yang cukup pedas.
Kami sering berbeda pandangan, namun saya tahu, sikap kritisnya dibutuhkan; untuk perbaikan dan masa depan Republik ini.
Kecenderungan manusia untuk berbuat sewenang-wenang membuat demokrasi menjadi perlu.
Demokrasi kadang- kadang memang genit gaduh, dan menyebalkan.
Tapi demokrasi bisa menahan kecenderungan manusia untuk berbuat diktator dan sewenang-wenang.
Faisal menyuarakan dan mengingatkan agar kekuasaan untuk tidak disewenang-wenangkan.
Faisal adalah sebuah cahaya bagi perubahan demokrasi ekonomi politik Indonesia.
Di tangannya, keberpihakan pada demokrasi menemukan suaranya, dan ketidak-adilan menemukan musuh lawan-lawannya.
Kematian memang mengakhiri kehidupan seorang manusia, tapi tidak dengan ide dan pemikirannya.. dan semua itu akan diwarisi generasi muda berikutnya.
Selamat jalan sahabat pejuang ekononom sejati…
*Yudi Pramadi juga merupakan teman seangkatan Faisal Basri di Fakultas Ekonomi & Bisnis UI
Comment