Rusia Larang LGBT, Bagaimana Indonesia?

Opini437 Views

 

Oleh: Zahrotun Nurul, S.Pd, Aktivis Muslimah

__________

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA — Isu LGBT kembali mencuat saat piala dunia diselenggarakan di Qatar. Qatar sebagai tuan rumah melarang kampanye kaum pelangi selama perhelatan piala dunia di negerinya. Namun, dunia Barat kontra terhadap keputusan tersebut karena dianggap melanggar HAM dan tidak sesuai dengan ide kebebasan.

Di sisi lain, dengan adanya kontroversi tersebut, Rusia seperti ditulis kilascimahi.com (39/11)2022) secara resmi dan tegas melarang LGBT. Bahkan, hukuman tegas berupa denda akan diberlakukan bagi mereka yang tetap nekad mempropagandakan ide pelangi. Hukuman denda maksimal mencapai sekitar Rp 25 juta bagi pribadi hingga Rp 258 juta bagi perusahaan.

Alasan Rusia melakukan hal tersebut untuk menjaga nilai tradisional yang ada serta menjaga masyarakat dan generasi.

LGBT sejatinya merupakan kelainan orientasi seksual yang membutuhkan penanganan. Dengan berkembangnya paham kebebasan dan hak asasi manusia, mereka semakin berkembang bahkan didukung oleh organisasi terbesar di dunia karena sesuai dengan nilai liberal. Padahal, bahaya bagi generasi tampak jelas jika kaum pelangi dibiarkan bahkan didukung.

Dikutip dari republika.co.id (22/01/18) secara psikologi dan kesehatan LGBT akan memberikan dampak besar. dr Dewi Inong Irana memaparkan bahwa kelompok LGBT 60 kali lipat lebih mudah tertular HIV-AIDS dan penularan yang paling mudah melalui dubur.

Mengutip data dari CDC (Centers for Disease Control and Prevention) AS pada 2010 menunjukkan dari 50 ribu infeksi HIV baru, dua pertiganya adalah gay- MSM (male sex male/laki-laki berhubungan seks dengan laki). Data pada 2010 ini jika dibandingkan dengan data pada 2008 menunjukkan peningkatan 20 per sen. Sementara, wanita transgender memiliki risiko terinfeksi HIV 34 kali lebih tinggi dibanding wanita biasa.

Jelas jika LGBT dampaknya sangat besar. Penyakit HIV yang menjadi momok berpeluang besar menyebar pada mereka. Bahayanya jika generasi banyak yang mendukung kampanye dan penyebarannya bahkan menjadi pelaku, akan menjadi generasi lemah karena penyakit yang mereka idaf akibat perilaku haram ini.

Islam jelas melarang keras perilaku LGBT bahkan hukumannya sampai pada dibunuh. Kampanye LGBT jelas dilarang apalagi eksis dalam masyarakat.

Islam berusaha menjaga manusia agar berperilaku sesuai dengan fitrahnya. Allah menciptakan naluri berkasih sayang, pria dan wanita, dan memberi jalan pernikahan agar manusia merasa tentram dan terlahir darinya generasi Rabbani. Maka Islam pun memberi aturan agar tujuan naluri tersebut terwujud.

Pemerintah dalam Islam harus memberikan pendidikan berdasarkan akidah, media harus menyuarakan keimanan dan ketaatan di tengah masyarakat, sistem pergaulan harus sesuai dengan syariat sehingga hal-hal yang mendekati zina dilarang, keluarga dididik menjadi keluarga pengemban amanah dari Allah SWT. Dengan demikian akan lahir generasi berkepribadian Islam yang mulia.

Indonesia yang mayoritas muslim seharusnya melihat bagaimana Islam begitu memuliakan manusia dan aturan Islam adalah aturan terbaik dalam kehidupan termasuk pandangan berkaitan dengan LGBT. Virus liberal harus segera dihentikan, kampanye LGBT dilarang, dan pelakunya jelas harus ditindak tegas agar membuat yang lain jera. Bagi mereka yang terlanjur terjerumus harus segera direhabilitasi dan disadarkan.

Namun, demokrasi yang menjunjung hak asasi manusia walaupun tidak sesuai dengan fitrah manusia terus menjadi momok di negeri ini. Sehingga aturan tegas untuk LGBT masih menuai pro kontra dan sulit ditegakkan.

Oleh karena itu memang hanya dengan dasar Islam lah LGBT mampu diatasi. Sebagaimana yang dijalankan oleh Rasulullah dan dilanjutkan Khalifah setelahnya. Karena Islam yang memiliki pandangan jelas berkaitan dengan kaum pelangi. WaAllahu’alam.[]

Comment