RADARIIDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Syariat Islam kembali diusik oleh para pengagum pemahaman liberal untuk menandingi hukum Allah SWT, hukum yang sudah jelas. Mereka mencoba belokkan sesuai inginnya. Tak ada rasa takut azabNya datang kapan saja.
Istri salah satu mantan orang pertama Indonesia dengan bangganya, mengatakan bahwa suaminya tidak mewajibkan jilbab bagi perempuan muslim. Pandangan Sinta Nuriyah menuai pro-kontra ditengah-tengah masyarakat.
Beliau menyampaikan di program YouTube Dady Cobuzier, Rabu 15/1/2020. Beliau mengatakan bahwa “Jika Gus Dur belum meninggal dunia, pasti beliau mengatakan bahwa muslimah tidak harus berhijab” (Minangkabau news. 17/1/2020).
Pernyataan istri Gus Dur diperkuat anaknya. Inayah, mengatakan bahwa istri-istri ulama terdahulu (nyai) atau istri pendiri Nahdlatul Ulama (NU) memakai kerudung. Bahkan pejuang perempuan RA Kartinipun tidak berhijab. (Viva.co.id, 16/1/20).
Kaum liberal coba menghilangkan syariat Islam bagi pemeluknya. Ketika saat ini kaum muslim banyak yang hijrah, gelombang hijrah semakin besar membuat mereka gerah.
Lagi-lagi hal ini mereka lakukan hanya untuk membendung kebangkitan Islam yang tidak lama lagi akan kembali berjaya. Aamiin.
Surat Al-ahzab:59 dan An-Nur:31 gamblang menjelaskan kewajiban mengenakan pakaian muslimah yaitu jilbab dan kerudung.
“Katakanlah kepada perempuan yang beriman, “hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya (auratnya),kecuali yang biasa tampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung hingga batas dadanya. Dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka,atau saudara-saudara laki-laki mereka, putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka,atau perempuan-perempuan Islam,atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan terhadap perempuan atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan (An-Nur:31).
Firman Allah dalam surat Al-ahzab:59, “Hai nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri kaum mukmin, “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
Sahabiyah tidak membantah ketika ayat ini turun dan memerintahkan mereka mengenakan jilbab dan kerudung. Tidak menunggu waktu lama, tidak berpikir lama, mereka langsung mencari kain untuk menutupi aurat mereka seluruh tubuhnya kecuali muka dan telapak tangan.
Hikmah ketika muslimah mengenakan hijab justru akan melindunginya. Baik dari mata jelalatan laki-laki. Maupun dari panasnya matahari.
Tapi ingat, jilbab dan kerudung merupakan kewajiban dari Allah. Luruskan niat karena Allah. InsyaAllah keberkahan kita dapatkan. Aamiin.
Kewajiban muslimah untuk menutup auratnya dengan menggunakan jilbab dan kerudung diperkuat dengan hadist Rasulullah Saw.
“Rasulullah Saw memerintahkan kami untuk keluar pada Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, baik gadis-gadis, wanita yang sedang haid, maupun wanita yang sudah menikah. Mereka sedang haid tidak mengikuti shalat, dan hanya mendengarkan kebaikan serta nasihat-nasihat kepada kaum muslimin.
“Maka aku (Ummu Athiyyah) berkata,”Ya Rasulullah, ada seorang dari kami yang tidak memiliki jilbab. Maka, Rasulullah Saw,bersabda,”Hendaklah saudaranya meminjamkan jilbab kepadanya”. (HR. Al-Bukhari Muslim).
Hadist ini memberikan penjelasan bahwa jilbab adalah pakaian luar, pakaian rangkap yang dipakai seorang Muslimah saat keluar rumah.
Dari hadits tersebut menunjukkan bahwa peran Rasulullah Saw sebagai nabi sekaligus kepala negara mengatur urusan muslimah dalam menjalankan kewajibannya dalam berpakaian muslimah.
Tidak malah membiarkan muslimah bebas dalam berpakaian dan membiarkan beberapa ide yang bertentangan dengan syariat Islam.
Saat ini pemerintah terkesan membiarkan pemahaman yang salah berseliweran di tengah-tengah masyarakat, sehingga membuat masyarakat menjadi bingung dalam menjalankan syariat Islam.
Sebagai muslim dan muslimah. Kewajiban kepada Allah dan rasulNya saja yang harus dipatuhi, tidak kepada makhluk. Karena kebenaran hanya milik Allah SWT.[]
Comment