Rina Tresna Sari,S.Pd*: Meraih Kesempurnaan Taqwa

Berita560 Views
Rina Tresna Sari,S.Pd
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Allhamdulillah sebulan sudah kita gauli bulan Ramadhan, tiba sudah kita di hari yang fitri, hari kemenangan. Kaum muslim di seluruh dunia menunjukan kebahagian dan ketaatannya kepada Allah Swt dengan melaksanakan sholat idul fitri, takbir, tahlil dan tahmid pun menggema  di seluruh penjuru dunia.
Dengan hati yang khusyuk, tulus dan ikhlas, semua Muslim, termasuk kita di sini. bersimpuh, bersujud, merunduk dan merendahkan diri di haribaan yang Mahasuci. Hanyut dalam senandung pujian kepada Ilahi. Tenggelam dalam pengagungan kepada yang Mahatinggi, Allah Rabbul ‘Izzati.
Di sisi lain, sesungguhnya Idul Fitri lebih layak dirayakan oleh Mukmin yang puasanya melahirkan takwa. Shaum Ramadhan adalah salah satu sarana meraih takwa. Tentu bukan takwa yang pura-pura. Sekadar demi citra. Demi meraih tahta dan kuasa. Namun, takwa yang bertambah sempurna. Takwa yang makin paripurna. Takwa yang sebenarnya (haqqa tuqâtih). Sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah SWT dalam QS Ali Imran [3] ayat 102. Dalam bahasa sebagian ulama dinyatakan:

لَيْسَ الْعِيْدُ لِمَنْ لَبِسَ الْجَدِيْدَ وَ لَكِنَ الْعِيْدَ لِمَنْ تَقْوَاهُ يَزِيْدُ
Hari Raya bukanlah untuk orang yang mengenakan segala sesuatu yang serba baru. Hari Raya hanyalah untuk orang yang ketakwaannya bertambah.
Salah satu definisi takwa dinyatakan oleh Imam al-Hasan. Kata Imam al-Hasan, sebagaimana dikutip oleh Imam ath-Thabari di dalam tafsirnya, kaum yang bertakwa adalah mereka yang senantiasa takut terjerumus pada apa saja yang telah Allah SWT haramkan atas mereka dan menunaikan apa saja yang telah Allah wajibkan kepada mereka.
Puasa Ramadhan saja tidaklah cukup untuk menjadikan kita bertakwa karena pada faktanya selain puasa ramadhan, Allah Swt telah memerintahkan kaum muslim agar mereka benar-benar bertakwa. Misalnya, Allah SWT  memerintahkan agar kaum muslim melakukan totalitas ibadah kepadaNya: hai manusia beribadahlah kepada tuhan kalian yang telah menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa. (TQS al-baqarah 21).
Takwa tentu harus diwujudkan tidak hanya dalam ranah individu belaka tetapi juga pada ranah masyarakat dan negara. Inilah yang boleh disebut sebagai “ketakwaan kolektif”. Ketakwaan kolektif ini hanya mungkin bisa diwujudkan dalam institusi negara yang menerapkan syariah Islam secara kâffah sebagaimana yang dicontohkan junjungan kita, Nabi besar Muhammad Saw dan khulafaur rasyidin dulu.
Karenanya kesempurnaan takwa hanya bisa terbentuk apabila pribadi didukung oleh ketakwaan sistem yaitu ketakwaan kolektif, di mana semua ranah saling mendukung, memfasilitasi dan juga mengingatkan ketika lalai. Bila sudah terbentuk ketakwaan seperti ini, maka kita akan temukan ramadhan di sepanjang tahun.[]
*Praktisi pendidikan, STP-SD Khairu Ummah, Rancaekek, Bandung

Comment