Relawan MER-C Terus Pantau Kondisi Pasien Pasca Operasi

Berita435 Views
Foto/Tina/Mer-C
RADARINDONESIANEWS.COM, LOMBOK – Kondisi Lombok yang masih digoyang gempa tidak saja menambah trauma bagi masyarakat, namun juga memperluas daerah terdampak. Goncangan terakhir yang menembus magnitude 7 dikabarkan menimbulkan kerusakan parah hingga ke Pulau Sumbawa yang bersebelahan dengan Pulau Lombok.
Satu hal yang patut disyukuri, jumlah korban khususnya yang berasal dari Kab. Lombok Utara tidak bertambah signifikan. Pun demikian, fasilitas kesehatan yang sebelum sudah rusak semakin bertambah keparahannya sehingga tidak aman digunakan. Situasi yang semakin mengancam kondisi kesehatan warga korban dan pasien.
Menanggapi ini, relawan MER-C Indonesia melakukan terobosan dengan mendirikan RS Lapangan di halaman SMP 3 Desa Gumantar, Kec. Kayangan, Kab. Lombok Utara untuk menambah jaringan RS lapangan yang sudah ada sebelumnya. Selain sebagai pos kesehatan, lokasi ini diharapkan bisa dipergunakan bersama dengan lembaga lain dengan misi yang berbeda sehingga penanganan terhadap korban gempa semakin terkoordinasi dan komprehensif.
Sisi lain yang didapat adalah kedekatan dan kemudahan bagi pasien untuk memperoleh layanan kesehatan berkualitas. Kondisi pasien berat saat ini biasanya dirujuk ke RS Lapangan di RSUD Tanjung atau ke RS Apung di Pamenang, bahkan hingga ke Mataram. Tidak heran banyak yang menolak saat ditawarkan pilihan untuk perawatan.
Dengan aspek kedekatan ini, diharapkan korban/ pasien mau untuk mendapatkan perawatan yang lebih memadai ketimbang di tenda. Satu yang diprediksi ke depan, setelah korban trauma (patah tulang), adalah meningkatnya kasus penyakit infeksi terutama yang mengenai saluran napas dan cerna.
Kedua, adanya pos kesehatan menetap, juga memudahkan relawan untuk melakukan pengawasan pasien pasca operatif. Sepertinya ini yang berbeda dengan cara kerja lembaga lain. Banyak yang bisa merujuk, banyak yang bisa mengoperasi, namun sedikit yang bisa melakukan perawatan pasca operasi dan hampir tidak ada yang melakukan keseluruhan kegiatan itu semua. MER-C mencoba melakukan itu, mulai dari menemukan pasien, memeriksa kondisi, merencanakan tindakan yang diperlukan, operasi jika diperlukan dan perawatan sesudahnya. 
Hingga saat ini, relawan masih secara rutin mengunjungi tenda-tenda untuk mengecek kondisi luka operasi, instrumen fiksasi eksterna yang terpasang dan penyulit lainnya. Dan rutin dilakukan secara terjadwal, bukan acak.
Terlepas dari fase bencananya, MER-C terus mendampingi pasien untuk melakukan rehabilitasi pasca operasi dengan pembagian tongkat (crutch) dan kursi roda sebagai bagian dari mobilisasi bertahap pasien. 
Kita berharap kegiatan ini bisa menginspirasi yang lain dan menjadi magnet agar distribusi bantuan semakin terorganisir, demi masa depan masyarakat Lombok yang terdampak.[Tina/merc]

Comment