Oleh: Lilis Sulistyowati, S.E, Pemerhati Sosial
__________
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA — Baru saja tahun berganti dengan harapan baru dan impian baru. Rakyat pun berharap ada banyak perubahan baru yang lebih baik. Akan tetapi, harapan itu menjadi sirna dan lagi – lagi rakyat menjerit dengan kenaikan minyak goreng. Tidak hanya minyak goreng akan tetapi telur dan juga cabai yang harganya melangit.
Harga minyak goreng, cabai hingga telur terus mengalami peningkatan menjelang akhir tahun. Ketiga komoditas bahan pokok ini diperkirakan akan terus merangkak naik hingga Januari 2022 mendatang. Namun masyarakat diminta untuk tidak terlalu khawatir karena harga-harga pangan tersebut akan kembali turun pada kuartal I-2022.
Peneliti Core Indonesia, Dwi Andreas mengatakan saat ini harga-harga komoditas tersebut telah melewati batas harga psikologis. Harga cabai di tingkat konsumen telah tembus Rp 100.000 per kilogram. Harga minyak goreng curah sudah lebih dari Rp 18.000 per kilogram dan harga telur yang mencapai Rp 30.000 per kilogram. (liputan6.com)
Bagaimana sebenarnya pengaturan secara ekonomi sehingga harga – harga bisa naik drastis seperti ini?
Inflasi Membuat Orang Miskin Tambah Miskin
Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (ikappi) menilai kenaikan tiga harga komoditas pangan di pasaran pada akhir tahun ini tidak wajar. Kejadian ini, menurut Ikappi merupakan yang pertama kali terjadi. Adapun, tiga komoditas pangan yang mengalami kenaikan pada akhir tahun ini di antaranya, minyak goreng, cabai rawit dan telur. (suara.com)
Tidak wajar, itulah yang menjadi topik pembahasan kenaikan harga yang melangit ini. Adanya kenaikan harga secara drastis inilah yang dinamakan inflasi.
Pengertian inflasi atau apa itu inflasi sebagaimana dikutip dari laman resmi Bank Indonesia (BI), inflasi adalah diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. (kompas.com)
Menurut Bank Indonesia, dampak inflasi yang tinggi akan menyebabkan pendapatan riil masyarakat akan terus turun sehingga standar hidup dari masyarakat turun dan akhirnya menjadikan semua orang, terutama orang miskin, bertambah miskin.
Kedua, dampak inflasi yang tidak stabil akan menciptakan ketidakpastian (uncertainty) bagi pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan.
Pengalaman empiris menunjukkan bahwa inflasi yang tidak stabil akan menyulitkan keputusan masyarakat dalam melakukan konsumsi, investasi, dan produksi, yang pada akhirnya akan menurunkan pertumbuhan ekonomi. (kompas.com)
Jika kenaikan harga barang – barang terus melambung tinggi, rakyat miskin tidak akan pernah merasakan kesejahteraan. Seperti yang disampaikan oleh BI orang miskin bertambah miskin.
Penstabilan Harga Untuk Kesejahteraan Rakyat
Kita hanya akan menemui inflasi ini di era saat ini yakni di era kapitalis yang memang titik point mencari laba sebesar – besarnya dengan modal serendah – rendahnya. Sehingga adapun pihak yang sangat diuntungkan dalam hal ini yakni para pedagang besar dan juga pemilik modal. Sedangkan pedagang kecil dan rakyat kecil akan gigit jari.
Dalam ekonomi Islam, terdapat hakim yang bergerak di pasar untuk menegakkan keadilan di pasar. Hakim ini akan berpatroli di pasar melihat penetapan harga dan mengaturnya agar tidak terjadi monopoli pasar. Mengontrlol agar tidak ada penimbunan, penipuan dan kecurangan. Sehingga tidak akan pernah terjadi kenaikan harga yang drastis secara tiba – tiba.
Selain itu ekonomi Islam juga mengajarkan tidak diperbolehkannya menimbun uang dan barang. Dengan tidak menimbun uang, harta tidak dimiliki oleh orang yang kaya saja. Dengan tidak menimbun barang, akan menyebabkan permintaan stabil karena barang bisa terdistribusi setiap hari jika tidak ditimbun.
Selain itu juga dalam ekonomi Islam untuk menstabilkan jumlah uang yang beredar, dipakailah uang dinar dan dirham yang dicetak terbatas. Dengan ini jumlah uang yang beredar akan bisa dikontrol.
Serta uang dinar dirham ini tidak disandarkan pada mata uang lain sehingga membuat nilai uang ini stabil dan tidak akan memicu inflasi.
Dengan gambaran tersebut, sistem ekonomi Islam ini mampu menjaga stabilitas harga di pasar. Semoga mampu menjadi alternatif solusi untuk kesejahteraan rakyat, terutama rakyat kecil. Wallahu’alam bi sowab.[]
Comment