Rachmaniah Rumai Noor*: Pentingnya Menjaga Hubungan Baik Kepada Allah dan Kepada Sesama Manusia

Opini1832 Views

 

 

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA. — Tujuan manusia hidup di dunia ini adalah untuk beribadah kepada Allah, beribadah kepada Allah tentu saja adalah dengan menjalankan apa yang Allah perintahkan dan meninggalkan yang Allah larang, menjalani sepenuhnya kehidupan dengan yang Allah Ridhoi.

Pun erat kaitannya dengan menjaga hubungan baik dengan manusia termasuk sebuah bentuk usaha untuk menggapai ridho Allah Subhanahu Wa ta’ala. Allah berfirman dalam Surat Al-Hujurat ayat 10:

إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا۟ بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Artinya: Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.

Makna dari Hablum Minallah
Hubungan dengan Allah sering disebut Hablum Minallah (حَبْلٍ مِّنْ اللَّهِ). Yakni dengan menjadi hamba yang patuh seutuhnya kepada Allah, hidup untuk Allah subhanahu Wa ta’ala. Senantiasa bertakwa kepada Allah, dengan memegang teguh Tauhid yang kuat, tauhid yang kuat adalah tidak mempersekutukan Allah, serta beribadah sesuai dengan tuntunan syariat Allah.

Dalam surat Al-imron ayat 110-112 :

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتابِ لَكانَ خَيْراً لَهُمْ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفاسِقُونَ (110) لَنْ يَضُرُّوكُمْ إِلاَّ أَذىً وَإِنْ يُقاتِلُوكُمْ يُوَلُّوكُمُ الْأَدْبارَ ثُمَّ لَا يُنْصَرُونَ (111) ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ أَيْنَ مَا ثُقِفُوا إِلاَّ بِحَبْلٍ مِنَ اللَّهِ وَحَبْلٍ مِنَ النَّاسِ وَباؤُ بِغَضَبٍ مِنَ اللَّهِ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الْمَسْكَنَةُ ذلِكَ بِأَنَّهُمْ كانُوا يَكْفُرُونَ بِآياتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ الْأَنْبِياءَ بِغَيْرِ حَقٍّ ذلِكَ بِما عَصَوْا وَكانُوا يَعْتَدُونَ (112).

Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. Mereka sekali-kali tidak akan dapat membuat mudarat kepada kalian, selain dari gangguan-gangguan celaan saja; dan jika mereka berperang dengan kalian, pastilah mereka berbalik melarikan diri ke belakang (kalah).

Kemudian mereka tidak mendapat pertolongan. Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas.

Menjaga hubungan baik dengan Allah berarti menjalani kehidupan dengan berpegang teguh Islam, serta memiliki tauhid yang kuat. Seperti dalam Surat Al-Anam ayat 162 :

قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. (QS. Al-Anam : 162).

Makna dari Hablum Minan-nas
Arti Hablum Minannas (حَبْلٍ مِّنَ النَّاسِ) adalah Hubungan dengan sesama manusia. Yakni dengan menjadi manusia yang saling menyayangi sesama, menolong sesama, berbuat kebaikan , tidak mendzolomi atau menyakiti hati manusia lainnya.

Menanamkan nilai-nilai akhlak yang baik kepada sesama manusia, menjaga lisan agar tidak menyakiti orang lain dan agar tidak membicarakan aib orang lain, menjaga hati agar tidak memiliki sifat iri dan dengki.Senantiasa ramah dan membantu sebisa mungkin bila ada orang yang membutuhkan.

Contohnya adalah seperti senyum, senyum saja merupakan sebuah ibadah. Dengan kita tersenyum maka kita telah menjaga hubungan baik dengan Allah dan dengan manusia. “Janganlah engkau meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun hanya dengan bertemu dengan saudaramu dengan wajah yang berseri”. (H.R. Muslim no 2626).

Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling bagus akhlaknya. (HR. At-Tirmidzi No. 2612, ia berkata: Hadits Shahih).

Pentingnya Menjaga Hubungan Baik Kepada Allah dan Kepada Sesama Manusia.

Menjaga hubungan baik kepada Allah adalah bentuk -bentuk cinta kita sebagai hamba, bentuk cinta yang seutuhnya, menjalani hari-hari dengan tujuan menggapai cinta-Nya. Tidak hanya bentuk taat, namun juga dengan mencintai Allah maka akan ada ketentraman dan kebahagiaan yang kita dapatkan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (Qs. ar-Ra’du: 28).

Pun dengan menjaga hubungan baik dengan sesame manusia kita juga akan hidup dengan damai, kita juga akan merasakan sebuah kebahagiaan pada diri kita sendiri apabila bisa membantu orang yang membutuhkan, kita bisa mempererat tali silahturahmi dan yang terpenting erat kaitannya dengan ridho Allah, tentu saja dengan memiliki hati yang baik, akhlak yang baik kepada sesama manusia, maka Allah akan memberi sebuah kebahagiaan di dunia dan di akhirat kelak.[]

*Mahasiswi Muhammadiyah Surabaya

 

Comment