RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) memperingati hari lahir Pancasila dengan upacara militer bertempat di lapangan Mako Pushidrosal, Ancol Timur, Jakarta Utara, Kamis (1/6). Bertindak selaku Inspektur Upacara, Kapushidrosal Laksamana Muda TNI Harjo Susmoro.
Dalam upacara tersebut, Kapushidrosal membacakan amanat tertulis Presiden RI Ir. Joko Widodo. Dalam amanatnya, Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Rote adalah keberagaman, yang terdiri dari berbagai etnis, bahasa, adat istiadat, agama, kepercayaan dan golongan bersatu padu membentuk Indonesia, yaitu Kebhineka Tunggal Ikaan. Namun kehidupan berbangsa dan bernegara sedang mengalami tantangan, ada pandangan dan tindakan yang mengancam kebhinnekaan dan keikaan, dengan mengusung ideologi selain Pancasila.
Oleh karena itu, Presiden mengajak peran aktif ulama, tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat, pendidik, pelaku media, jajaran birokrasi, TNI , Polri dan segenap komponen masyarakat untuk menjaga Pancasila. Pemahaman dan pengamalan Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus terus ditingkatkan. Ceramah keagamaan, materi pendidikan, fokus pemberitaan dan perdebatan di media sosial harus menjadi bagian dalam pendalaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila.
Di akhir amanatnya Presiden Joko Widodo mengajak seluruh komponen bangsa untuk menjaga perdamaian, persatuan dan persaudaraan dan saling bersikap santun, saling menghormati, saling toleran, dan saling membantu untuk kepentingan bangsa, demi kemajuan Indonesia.[]
Dalam upacara tersebut, Kapushidrosal membacakan amanat tertulis Presiden RI Ir. Joko Widodo. Dalam amanatnya, Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Rote adalah keberagaman, yang terdiri dari berbagai etnis, bahasa, adat istiadat, agama, kepercayaan dan golongan bersatu padu membentuk Indonesia, yaitu Kebhineka Tunggal Ikaan. Namun kehidupan berbangsa dan bernegara sedang mengalami tantangan, ada pandangan dan tindakan yang mengancam kebhinnekaan dan keikaan, dengan mengusung ideologi selain Pancasila.
Oleh karena itu, Presiden mengajak peran aktif ulama, tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat, pendidik, pelaku media, jajaran birokrasi, TNI , Polri dan segenap komponen masyarakat untuk menjaga Pancasila. Pemahaman dan pengamalan Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus terus ditingkatkan. Ceramah keagamaan, materi pendidikan, fokus pemberitaan dan perdebatan di media sosial harus menjadi bagian dalam pendalaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila.
Di akhir amanatnya Presiden Joko Widodo mengajak seluruh komponen bangsa untuk menjaga perdamaian, persatuan dan persaudaraan dan saling bersikap santun, saling menghormati, saling toleran, dan saling membantu untuk kepentingan bangsa, demi kemajuan Indonesia.[]
Comment