RADARINDONESIANEWS.COM, SEMARANG — Tejo Wihardiyono, General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah, menekankan pentingnya pendidikan sebagai prioritas utama dalam Program Sukarela Energi
Perubahan yang dilaksanakan oleh PLN pada 5-7 Desember 2024. Berlokasi di Desa Polosiri, program ini mengusung penguatan pendidikan karakter sebagai inti kegiatan, dipadukan dengan berbagai inisiatif seperti PLN Mengajar, pemberian fasilitas pendidikan berupa laptop dan proyektor, penambahan koleksi buku di perpustakaan, hingga renovasi masjid desa.
Fokus program pendidikan terpusat pada tiga institusi di Desa Polosiri: SD Negeri 01 Polosiri, SD Negeri 02 Polosiri, dan PAUD Margorahayu. Anak-anak di sekolah ini dibagi ke dalam tiga kelompok besar sesuai jenjang usia: kelompok PAUD, kelas 1-3, dan kelas 4-6. Melalui PLN Mengajar, mereka diajarkan berbagai materi yang bertujuan membentuk karakter positif, seperti kampanye anti-bullying, cara menggunakan internet secara bijak, hingga pengetahuan dasar kelistrikan.
Relawan PLN memberikan edukasi interaktif dan menyenangkan. Anak-anak PAUD diajarkan nilai-nilai seperti menghargai teman, mengatasi situasi perundungan dengan berani, serta mendukung teman yang membutuhkan. Debbi, salah satu relawan dari PLN Pusat yang memimpin kegiatan di kelompok PAUD, menyebutkan bahwa pembentukan karakter sejak usia dini sangat penting sebagai fondasi bagi anak-anak untuk tumbuh menjadi individu yang positif dan peduli.
Kelompok siswa kelas 4-6 mendapatkan tambahan pembelajaran terkait dunia kelistrikan, seperti memahami sumber energi, proses distribusi listrik ke rumah-rumah, serta cara menjaga keamanan dari bahaya listrik. Materi ini dikemas secara sederhana agar mudah dipahami oleh anak-anak.
Kepala SD Negeri 01 Polosiri, Kurnia Dwi Mumpuni, mengapresiasi program ini sebagai langkah nyata dalam mendukung pengembangan pendidikan di Desa Polosiri. Ia menilai kegiatan ini tidak hanya membantu meningkatkan kualitas sarana pendidikan tetapi juga memberikan dampak jangka panjang dalam membangun karakter siswa.
“Menanamkan nilai-nilai karakter pada anak-anak adalah prioritas utama agar mereka memiliki fondasi moral yang kuat untuk berinteraksi secara positif di tengah masyarakat,” ujarnya.
Program ini juga melibatkan renovasi masjid desa, yang dinilai penting untuk mendukung pendidikan agama dan pembentukan karakter spiritual anak-anak. Hal ini sejalan dengan visi PLN untuk tidak hanya memberikan layanan listrik, tetapi juga menjadi bagian dari transformasi sosial melalui Program Sukarela Energi Perubahan.
Sebanyak 10 relawan dari berbagai unit PLN di seluruh Indonesia terlibat dalam kegiatan ini. Hari ini, fokus program dilaksanakan di SDN 01 Polosiri, di mana ratusan siswa berkumpul untuk mengikuti pembelajaran dengan semangat dan antusiasme tinggi.
Inisiatif PLN di Desa Polosiri telah memberikan manfaat nyata bagi pendidikan dan pengembangan masyarakat.
Dengan menggabungkan pembelajaran karakter, teknologi, dan renovasi sarana ibadah, program ini menjadi langkah nyata PLN dalam menciptakan energi perubahan yang berdampak positif bagi masa depan anak-anak di desa tersebut.[]
Comment