RADARINDONESIANEWS COM, BANYUMAS – PT PLN (Persero), melalui Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Purwokerto, memberikan dukungan kepada masyarakat adat Bonokeling yang berada di Desa Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) ini bertujuan untuk membantu sektor pertanian, mengembangkan sarana dan prasarana tenun kain lawon khas Bonokeling, serta menyambungkan listrik ke 14 rumah warga adat setempat.
Masyarakat adat Bonokeling memiliki tradisi kejawen, suatu ajaran yang menggabungkan Islam dengan nilai-nilai kearifan lokal Jawa. Tradisi ini telah diteruskan dari generasi ke generasi sejak masa Kyai Bonokeling, seorang tokoh agama dan bangsawan yang menyebarkan ajaran Islam di wilayah Pekuncen.
General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah, Tejo Wihardiyono, menegaskan bahwa program ini merupakan wujud komitmen PLN dalam mendukung pemberdayaan masyarakat adat serta melestarikan warisan budaya lokal.
“Kami merasa terhormat dapat memberikan dukungan kepada masyarakat Bonokeling yang berada di Ring 1 PLN. Kehadiran kami diterima dengan hangat melalui upacara adat dan doa, yang menjadi simbol pentingnya sinergi antara PLN dan masyarakat adat,” kata Tejo Wihardiyono.
Pelestarian Tradisi untuk Kehidupan yang Harmonis.
Kepala Desa Pekuncen, Karso, menjelaskan bahwa sekitar 70 persen penduduk desa merupakan keturunan langsung dari Kyai Bonokeling, dengan sisanya berasal dari luar. Ia menekankan pentingnya menjaga tradisi saling menghormati perbedaan agama untuk menciptakan keharmonisan antarwarga.
“Nilai saling menghargai perbedaan ini terus dijaga sebagai bagian dari warisan yang diwariskan turun-temurun, untuk menciptakan kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Masyarakat Adat Bonokeling, Kyai Sumitro, menyampaikan rasa terima kasih kepada PLN atas dukungannya terhadap kelestarian tradisi Bonokeling. Ia berharap bantuan ini dapat memperkenalkan nilai-nilai luhur Bonokeling kepada khalayak yang lebih luas.
“Kami bersyukur atas dukungan ini, yang memungkinkan tradisi Bonokeling, dengan nilai-nilai seperti saling menghormati perbedaan, lebih dikenal di luar Banyumas,” kata Kyai Sumitro.
Sinergi yang Kuat untuk Kemajuan Bersama.
Manajer UPT Purwokerto, Achmad Ridwan, berharap program ini dapat menjadi fondasi bagi kerja sama yang lebih erat antara PLN dan masyarakat adat Bonokeling. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi dalam menjaga aset PLN, seperti SUTT 150 kV Rawalo Star T.17-19, yang melintasi wilayah Desa Pekuncen.
“Kami berharap dukungan ini dapat memperkuat eksistensi masyarakat adat Bonokeling dalam melestarikan tradisi, sementara masyarakat juga dapat berperan dalam menjaga aset PLN di wilayah ini,” kata Achmad Ridwan.
Dengan adanya program ini, PLN tidak hanya berkontribusi pada peningkatan ekonomi masyarakat adat, tetapi juga turut menjaga dan melestarikan kearifan lokal yang merupakan bagian dari identitas budaya Banyumas.[]
Comment