Perubahan Kualitas Udara Dipantau Melalui Pemodelan Data Satelit Disaat Wabah Covid-19 Melanda Dunia

Teknologi279 Views

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Dampak dari munculnya wabah virus corona (Covid-19) di Wuhan China pada akhir Desember 2019 mengakibatkan pemerintah China melakukan tindakan yang sangat tegas untuk melakukan pembersihan dengan menghentikan kegiatan sehari-hari, menutup pabrik-pabrik, pembangkit listrik dan menghentikan lalu lalang kendaraan.

Hal ini menyebabkan perubahan kualitas udara dengan adanya pengurangan emisi nitrogen dioksida (NO2), dimana telah dipantau oleh Copernicus Atmosphere Monitoring Service (CAMS) ESA (European Space Agency) melalui Satelit Sentinel-5 untuk perubahan kualitas udaranya pada bulan Desember 2019 hingga Maret 2020.

Pada Gambar-1 ditunjukan perubahan kualitas udara yang pada bulan Desember 2019 masih tinggi berangsur menurun pada bulan Januari 2020 dan puncak penurunannya pada bulan Februari 2020, kemudian setelah wabah Covid-19 di sana mulai mereda pada bulan Maret 2020 nampak mulai meningkat lagi partikel-partikel halus tersebut di udara yang kemungkinan karena mulai mengeliatnya kegiatan industri di China.

Dengan merebaknya wabah Covid-19 hingga benua Eropa, hal senada dengan di China terjadi perubahan kualitas udara di Eropa yang dipantau ESA melalui pemodelan dari data satelit. ESA dengan menggabungkan pengamatan satelit dengan model komputer atmosfer yang terperinci, telah mengamati perubahan konsentrasi partikulat NO2 di udara pada bulan Maret 2019 dibanding bulan Maret 2020 sebagaimana ditunjukan Gambar-2 berikut ini.

Sebagaimana disampaikan melalui https://www.eea.europa.eu/highlights/air-pollution-goes-down-as baik di Spanyol, Perancis dan Itali pada bulan Maret 2020 ini menunjukan penurunan konsentrasi partikulat di udara dibanding bulan yang sama pada tahun 2019 sebelumnya, yang diakibatnya adanya penguncian wilayah (lockdown) sehingga lalu lintas menurun dratis.

Melalui pemodelan data satelit yang dikeluarkan oleh CAMS, juga dapat diamati penurunan partikel halus polutan udara di atas wilayah Indonesia Indonesia bagian barat disaat terjadi wabah Covid-19 saat ini.

Pada Gambar 3 diperlihatkan secara umum adanya penurunan partikulat (PM10) pada bulan Maret 2020 dibanding dengan bulan yang sama tahun sebelumnya. Hal ini kemungkinan diakibatkan menurunnya aktifitas manusia, industri dan transportasi tidak saja di wilayah Indonesia tetapi juga di wilayah negara tetangga. Sehingga kalau dilihat lebih rinci di Jambi yang tahun sebelumnya akibat banyaknya kebakaran hutan partikulatnya sampai lebih dari 300 µg/m3 saat ini turun sekitar 20 µg/m3, demikian juga nampak umumnya di Jawa.[]

Prof. Dr. Dony Kushardono: Peneliti Utama Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh, LAPAN

Comment