Pertarungan di Laut China Selatan: Kedaulatan Indonesia dalam Ancaman Konflik

Opini377 Views

 

 

Penulis: Novita Mayasari, S.Si | Pegiat Literasi

 

 

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA– Indonesia merupakan negara dengan kondisi geografis dan geologis yang beraneka ragam dan unik. Wajar saja jika Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang cukup besar,  salah satunya yaitu sumber daya geologi.

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2020, Indonesia berada pada posisi ke-6 dunia untuk negara dengan kekayaan sumber daya geologi terbesar. Di samping itu, Indonesia juga merupakan negara maritim yang sangat strategis dan kaya akan sumber daya alam di Laut China Selatan.

Laut China Selatan menjadi pusat perhatian internasional dalam beberapa dekade terakhir karena sengketa wilayah yang memanas antara beberapa negara di kawasan tersebut.

Sebagaimana dilansir dari Kumparan.com (Senin, 13/05/2024), Moh Ali Fais seorang jebolan  S2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis UPN Veteran dari Jawa Timur menyatakan bahwa Laut Cina Selatan menjadi medan pertempuran geopolitik yang kompleks, dengan klaim teritorial yang tumpang tindih dan menyebabkan konflik antar negara bagi Indonesia.

Ancaman terhadap kedaulatan di Laut Cina Selatan bukan hanya persoalan geopolitik namun juga persoalan yang mempunyai implikasi langsung terhadap keamanan nasional dan keberlanjutan perekonomian indonesia.

Indonesia tentu memiliki kepentingan strategis di wilayah tersebut, terutama terkait dengan kedaulatan maritim. Adanya ancaman konflik di Laut China Selatan ini menempatkan Indonesia dalam posisi menantang, di mana upaya untuk menjaga kedaulatan negara dapat bertentangan dengan tekanan geopolitik dan ekonomi.

Persoalan utama yang dihadapi Indonesia saat ini adalah
klaim wilayah maritim yang tumpang tindih dengan klaim Tiongkok yang lebih besar. Tiongkok telah menegaskan klaimnya atas sebagian besar Laut China Selatan berdasarkan pada peta semu yang disebut “Nine-Dash Line”, yang nyatanya tidak diakui secara internasional.

Alhasil ketegangan semakin meningkat tatkala Tiongkok telah berani memperluas kegiatan militer dan penjelajahan sumber daya alam di wilayah yang secara tradisional dianggap sebagai Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.

Mereka pun tidak segan melakukan hal seperti penangkapan ikan ilegal, insiden penghadangan kapal patroli Indonesia dan penyelundupan barang terlarang yang menambah keruh situasi di Laut China Selatan.

Dampak Terhadap Kedaulatan Indonesia

Akibat ancaman konflik di Laut China Selatan ini tentu menimbulkan beberapa dampak terhadap kedaulatan Indonesia. Pertama, mempengaruhi keamanan maritim. Kedua, perdagangan. Dengan adanya aktivitas militer dan ketegangan di kawasan tersebut maka dapat mengganggu transportasi laut dan tentunya perdagangan yang menjadi urat nadi ekonomi Indonesia.

Ketiga, mengurangi akses Indonesia terhadap sumber daya alam yang berlimpah ruah di jalur Laut China Selatan, contohnya minyak bumi dan juga ikan.

Adapun yang ke empat, dapat mengancam stabilitas politik dan keamanan di wilayah tersebut. Ancaman konflik tersebut dapat memicu ketegangan antar negara yang berakibat negatif pada stabilitas regional dan perdamaian global.

Oleh karena itu penting bagi Indonesia untuk memahami bahwa ancaman konflik di Laut Cina Selatan bukan hanya permasalahan regional semata, namun juga permasalahan nasional yang tentunya harus mendapat perhatian serius.

Tidak hanya itu, konflik mengenai kedaulatan di Laut Cina Selatan bukan hanya soal peta politik, namun ini erat kaitannya dengan hak hidup dan penghidupan ribuan nelayan Indonesia yang bergantung pada sumber daya laut di kawasan tersebu. Di tengah panasnya konflik tersebut Indonesia tidak bisa diam saja melainkan harus bisa berdiri teguh menjaga kedaulatannya dan segera mengambil langkah-langkah proaktif dalam menangani konflik tersebut.

Tindakan dan Solusi bagi Indonesia

Memang benar Indonesia dihadapkan pada tantangan besar dalam menjaga kedaulatannya di wilayah Laut China Selatan. Namun, Indonesia pun harus memiliki langkah-langkah strategis menghadapi situasi tersebut.

Hal pertama yang harus dilakukan negara ini yaitu memperkuat kapasitas pertahanan maritim untuk melindungi kedaulatan wilayah. Hal ini meliputi peningkatan pengawasan dan patroli di perairan teritorial, serta peningkatan kerjasama dengan negara-negara tetangga dan mitra internasional dalam hal keamanan maritim.

Kemudian yang kedua, Indonesia harus tetap memperkuat ekonomi maritimnya secara mandiri sebagai bagian dari strategi untuk mengamankan kedaulatan di Laut China Selatan. Pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan dan pembangunan infrastruktur maritim yang memadai tentu akan memperkuat posisi negara dalam persaingan di kawasan tersebut.

Ketiga, Indonesia perlu mengambil pendekatan dan kebijakan strategis, yang melibatkan kombinasi dari penguatan pertahanan maritim, kerjasama ekonomi, diplomasi multilateral dan sekaligus perjuangan untuk mencapai prinsip-prinsip perdamaian dan keadilan di dunia.

Dengan begitu Indonesia dapat berperan sebagai kekuatan konstruktif dalam upaya menjaga stabilitas regional, memelihara penghidupan ribuan nelayan dan mampu mengatasi konflik di Laut China Selatan.[]

Comment