Penulis: Syamsam, S.S.,M.Si | Alumni Kajian Timur Tengah dan Islam UI
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA– Kembali terulang, pelanggaran dan pengkhianatan Israel atas perjanjian gencatan senjata terhadap Palestina. Akibatnya, kurang lebih 436 orang tewas dan lebih dari 670 lainnya terluka dalam serangan udara Israel yang baru di Gaza. Hal ini menghancurkan perjanjian gencatan senjata yang berlaku sejak 19 Januari lalu.
Tidak henti-hentinya serangan dan agresi militer Israel terus membombardir rakyat Palestina. Hampir 50.000 warga Palestina telah tewas, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 112.000 lainnya terluka dalam kampanye militer brutal Israel di Gaza sejak Oktober 2023.
Walaupun negara seperti Mesir, Qatar dan negara yang tergabung dalam Liga Arab berupaya menjadi negara mediator untuk melakukan perundingan agar terjadi gencatan senjata antara kedua belah pihak namun lagi dan lagi tidak menuai hasil yang maksimal.
Serangan Israel terus berkecamuk, blokade semakin massif atas bantuan kemanusiaan dan medis yang akan masuk ke Palestina.
Hal ini menguatkan bahwa penjajahan zionis Yahudi tidak mungkin diakhiri dengan perjanjian damai atau jalur politik sebab akan terus dikhianati dengan keberpihakan AS terhadap pendudukan Israel.
Kesadaran Ummat Muslim Untuk Bersatu
Fakta pengkhianatan dan keberpihakan negara adidaya terhadap Israel serta lemahnya kekuatan pemimpin negara kaum muslim yang hanya mampu untuk mengecam dan negosiasi.
Seharusnya hal ini semakin membuka mata umat muslim di seluruh dunia – termasuk penguasanya – untuk penyelesaian masalah Palestina dengan mengembalikan hak kaum muslim atas tanah Palestina dan mengusir Zionis Yahudi dari tanah Palestina.
Hal ini hanya dapat dilakukan dengan kekuatan militer ummat Islam di seluruh dunia.
Seluruh militer negeri -negeri muslim bersatu di bawah satu komando akan mampu menghimpun kekuatan untuk pembebasan Palestina sebagaimana sejarah pembebasan awal Palestina di tangan kaum muslimin melalui kesatuan kepemimpinan melahirkan kekuatan yang mampu mengusir kezaliman dan kebiadaban.
Oleh sebab itu, kaum muslimin harus menyadari betapa pentingnya persatuan seluruh ummat muslim sedunia hanya dengan itulah kekuatan yang mampu menandingi dominasi Israel dibawah kendali AS dapat terwujudkan untuk kembali membebaskan Palestina seutuhnya.
Persatuan Umat Islam Solusi Pembebasan Palestina
Polemik Palestina Israel menjadi polemik yang tidak berkesudahan hingga hari ini. Entitas Yahudi Israel senantiasa melancarkan serangan yang membabi buta tidak hanya terhadap pejuang Palestina, tetapi juga kepada warga sipil, anak-anak, perempuan, rumah sakit, juga jurnalis.
Mereka didukung oleh Amerika Serikat dan negara-negara Barat. Sementara itu, negeri-negeri muslim belum ada satu pun yang mengerahkan militernya untuk berdiri di barisan pejuang Palestina menghadapi serangan militer Israel.
Pertarungan dua kekuatan yang tidak seimbang ini seharusnya mampu
menggerakkan para penguasa negeri muslim untuk mengambil langkah tegas dalam membela Palestina. Hanya saja, kaum muslim harus dalam satu suara mendukung setiap upaya pembelaan terhadap Palestina.
Kaum muslim di mana pun berada harus bersatu dengan persepsi yang sama menyeru para penguasa negeri muslim untuk bersama-sama mengerahkan militernya membebaskan Palestina dari penjajahan Israel.
Jika memahami realitas ini. Maka sebagai saudara seiman dengan mereka yang masih dijajah dan menderita membuat kita semakin sedih dan terpukul. Sebab, kaum muslim itu ibarat satu tubuh.
Jika ada satu bagian tubuh yang sakit, maka bagian tubuh yang lain pun merasakan sakitnya dan akan berusaha membantu menyembuhkan sakitnya. Penderitaan muslim Palestina akibat penjajahan militer Israel harusnya dilawan dengan kekuatan militer kaum muslim seluruh dunia dalam satu komando yang sama dan dalam istem yang sama pula yakni Islam.
“Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan mereka sebagai kawanmu orang-orang yang memerangi kamu dalam urusan agama dan mengusir kamu dari kampung halamanmu dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Barang siapa menjadikan mereka sebagai kawan, mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS Mumtahanah: 9). Wallahu ‘alam.[]
Comment