RADARINDONESIANEWS.COM, GUNUNGSITOLI – Sebagai salah satu upaya dalam memperkuat hubungan kemitraan serta komunikasi yang baik dan peningkatan pemahaman akan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), BPJS Kesehatan Cabang Gunungsitoli menggelar Gathering Badan Usaha di wilayah administrasi Kota Gunungsitoli, Jumat (15/9/2023).
Pada penyampaian sambutan Kepala BPJS Kesehatan Cabang Gunungsitoli, Nancy Agitha mengapresiasi seluruh badan usaha yang telah hadir.
“Acara ini digelar sebagai wujud upaya BPJS Kesehatan menjalin sinergi yang baik dan berkesinambungan bersama badan usaha sebagai peserta sekaligus mitra dalam sepak terjang program JKN. Dengan demikian, kami mengucapkan terima kasih atas kesediaan para Person In Charge (PIC) badan usaha yang berkenan hadir pada kegiatan ini,” buka Nancy.
“Informasi seputar program JKN yang diperoleh dari kegiatan ini diharapkan menjadi bekal dalam memberikan pemahaman kepada para pekerja terkait pengelolaan program JKN segmen kepesertaan PPU BU di perusahaan masing-masing,” tambahnya.
Dengan kemajuan teknologi, Nancy menerangkan pentingnya digitalisasi layanan dalam menyokong misi transformasi mutu layanan. Menurutnya hal tersebut tidak bisa dihiraukan dalam mencapai perluasan akses informasi juga akses pelayanan yang paripurna.
Ia berpendapat, hal yang menjadi tuntutan sekaligus kebutuhan adalah beradaptasi dengan perkembangan era digital, demikian halnya dalam penyelenggaraan program JKN perlu pemanfaatan sumber daya yang tersedia secara efektif dan efisien.
Sampai saat ini, dalam keberlangsungan bisnis prosesnya, BPJS Kesehatan menghadirkan berbagai inovasi untuk mengakomodasi peserta mengakses bermacam pelayanan program JKN, baik pelayanan kesehatan maupun pelayanan administrasi kepesertaan. Dua diantara sekian banyak buah inovasi yang dihadirkan adalah Aplikasi Mobile JKN dan E-dabu.
“Bagian penting dari transformasi mutu layanan adalah digitalisasi layanan. Melalui Aplikasi Mobile JKN peserta dapat mengakses berbagai fitur yang tersedia mulai dari pengecekan status kepesertaan, perubahan fasilitas kesehatan, pendaftaran antrian online, dan lainnya untuk memudahkan akses peserta terhadap pemenuhan kebutuhannya,” jelas Nancy
“Selain itu, ada E-dabu sebagai kanal pengelolaan administrasi kepesertaan JKN di badan usaha. PIC selaku admin sekaligus pemilik akses dapat memanfaatkannya untuk melakukan proses pendaftaran maupun penonaktifan pekerja di badan usahanya. Melalui aplikasi ini juga PIC bisa melakukan monitoring data kepesertaan juga akses besaran tagihan dan rincian peserta yang terdaftar di entitas usaha setiap bulannya,” imbuhnya.
Salah seorang peserta yang hadir dalam kegiatan itu, Novi Triani meluapkan kesannya terkait gelaran yang diikutinya. Ia menyambut positif langkah BPJS Kesehatan dalam menjalin sinergi dengan pelaku usaha guna mewujudkan peningkatan kualitas program JKN.
“Pemahaman terkait kebijakan yang berlaku dalam program JKN khususnya segmen PPU sangat penting dimiliki oleh kami selaku pengelola administrasi program jaminan sosial di badan usaha. Hal ini dijadikan sebagai dasar dalam melakukan tindaklanjut sekaligus memberikan pemahaman kepada para pekerja jika sewaktu-waktu memiliki pertanyaan terkait program ini,” ungkapnya.
“Dengan mengikuti kegiatan ini, kami mengingat kembali agar memahami dasar kebijakan dan mekanisme alur layanan kesehatan juga administrasi layanan dalam program JKN,” tutup Novi.[]
Comment