RADARINDONESIA.COM,JAKARTA – Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Muhammad Syahril menyebut, penularan kasus Human Immunodeficiency Viru (HIV) di Indonesia meningkat pada 2023.
Mayoritas kasus yang ada seperti ditulis Republika.co.id (Rabu 10/05/2023), didominasi oleh ibu rumah tangga yang terinfeksi HIV mencapai 35 persen. Selain HIV, penyakit Sifilis atau raja singa juga dilaporkan meningkat dalam kurun waktu 5 tahun terakhir (2016-2022).
Dari 12 ribu kasus menjadi hampir 21 ribu kasus dengan rata-rata penambahan kasus setiap tahunnya mencapai 17 ribu hingga 20 ribu kasus.
Dari kasus HIV dan Sifilis yang tinggi setiap tahunnya, tentu ini berdampak buruk bagi masyarakat dan tentunya akan merugikan negara, hal ini bisa terjadi akibat pergaulan bebas yang tidak ingin ada aturan dalam kehidupan. Bila LGBT dilegalisasi di Indonesia kemungkinan besar kondisi ini akan semaikin memburuk.
Negara yang tingkat HIV nya tinggi ialah Swaziland dengan 27% dan negara yang banyak terkena penyakit sifilis ialah Kanada, AS dan Inggris seperi ditulis detikjateng (Kamis 11/05/23).
Ini hanya beberapa negara yang menduduki peringkat atas karena terjangkit penyakit HIV dan Sifilis ini. Tidak lain penyebabnya karena pergaulan bebas dan dilegalkannya L6B7.
Ini semua telah cukup untuk membuktikan betapa buruknya pergaulan saat ini. Negara barat dijadikan sebagai panutan dalam pergaulan dan kesulitan untuk menyelesaikan persoalan terkait penyakit ini.
Saatnya buka mata dan telinga. Sadarilah bahwa islam telah memperingati kita jauh sebelum hal-hal ini dengan mengatur tata pergaulan sesuai dengan syariat, melarang kita untuk mendekati zina dan telah memperingati kita mengenai hancurnya kaum nabi luth yang tidak sesuai dengan fitrah manusia yaitu menyukai sesama jenis dan tentunya islam mewajibkan kita untuk menerapkan tata pergaulan dalam kehidupan agar dapat menjaga keselamatan masyarakat.[]
Comment