Perburuan Penipu Investasi Gigamax dan enam ‘finfluencer’ Kripto di Malaysia 

Nasional27 Views

 

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA— Kasus Scamming dengan menggunakan uang kripto sedang merebak di Malaysia. Bahkan Polisi disana tengah melacak tujuh orang, termasuk seorang warga negara Indonesia yang diyakini sebagai dalang di balik penipuan investasi Gigamax yang telah menyebabkan kerugian melebihi RM7 juta.

Direktur Departemen Investigasi Kejahatan Komersial (CCID) Bukit Aman, Datuk Seri Ramli Mohamed Yoosuf mengatakan bahwa warga negara Indonesia yang dikenal sebagai Awaludin diyakini masih berada di negara tersebut, sementara enam warga negara Malaysia adalah pembicara dan promotor “jejak kripto” untuk skema investasi tersebut.

Ia mengatakan dua dari enam warga negara setempat memegang jabatan senior di sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM). Mereka adalah Benjamin al Sharif dan Mohd Norizwan Ali, selain Mohamad Sufi Abd Razak, Muhd ​​Firdaus Khadri, Risman Muhd ​​Yatim, dan Muhamad Nizam Sahar, yang diyakini telah melarikan diri ke Dubai.

“Enam warga negara setempat, yang berusia antara 38 dan 48 tahun, dicari untuk membantu investigasi dalam penipuan investasi Gigamax. Sejauh ini, polisi telah menerima 101 laporan yang melibatkan total kerugian sebesar RM7,25 juta.

“Kami yakin enam dari mereka, termasuk warga negara Indonesia, masih berada di negara ini. Kasus ini sedang diselidiki berdasarkan Pasal 420 KUHP,” katanya dalam konferensi pers di kantor pusat CCID di Menara KPJ, Senin (5/1/25).

Ramli menghimbau masyarakat yang memiliki informasi tentang individu yang terlibat dalam penipuan Gigamax untuk menghubungi kantor polisi terdekat.

Sebelumnya, polisi menangkap 11 orang, termasuk dua wanita berusia antara 34 dan 59 tahun, terkait dengan kasus tersebut selama “Ops Nuri-Gigamax” di Kuala Lumpur, Selangor, Pahang, Kelantan, Terengganu, dan Melaka pada 13 November 2024 lalu.

Gigamax adalah platform yang berfungsi sebagai pialang mata uang kripto, yang bertindak sebagai perantara antara investor dan pasar kripto.

Platform ini diperkenalkan dan dipromosikan pada awal Juli 2022 oleh sebuah akademi, yang merupakan LSM, yang menawarkan metode pendidikan terkait blockchain dan keuangan terdesentralisasi.

Perusahaan gigamax menjaring client dari berbagai negara termasuk di indonesia dan sangat banyak warga indoneisa yang ikut dalam program gigamax ini.

Dalam hal ini bagi yang merasa dirugikan atas produk crypto Gigamax ini dan bagi para korban yang kehilangan uang dapat melaporkan di kepolisian daerah masing-masing.[]

Berita Terkait

Baca Juga

Comment