Pentingnya Mitigasi Cegah Bencana Sejak Dini

Opini616 Views

 

Oleh: Sri Purwanti, Founder Rumah Baca Cahaya Ilmu

__________

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA — Kekeringan di musim kemarau, kebanjiran di musim hujan seolah menjadi ritual tahunan karena selalu berulang. Seperti yang terjadi di Kabupaten pacitan, Jawa Timur, tiga desa yaitu Desa Ponggok Kecamatan Pacitan, Desa Temon Kecamatan Arjosasi, dan Desa Klepu Kecamatan Donorojo mulai mengalami krisis air bersih. (TimesIndonesia, 4/8/2022)

Desa Ponggok merupakan desa yang letak geografisnya pegunungan gersang, sehingga ketika kemarau tiba debit air berkurang sehingga ketersediaan air bersih tidak mampu mencukupi kebutuhan warganya. Warga harus mengangkut air dari sumber mata air dengan jerigen atau tong.

Sebagaimana kita ketahui, air merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat yang ketersediaanya harus selalu dipastikan aman. Karena sebagian besar aktivitas manusia berhubungan dengan air, mulai dari memasak, mencuci, mandi, minum dan aktivitas lainnya.

Namun sebaliknya jika musim hujan tiba air melimpah ruah, sehingga sering mengakibatkan banjir yang bisa menimbulkan kerusakan mulai skala kecil maupun besar. Bagaimana cara mengantisipasi dua kondisi tersebut sehingga masyarakat tetap aman dari kekeringan saat musim kemarau ataupun kebanjiran saat musim penghujan?

Ada asap pasti ada api. Terjadinya kekeringan pada musim kemarau dan banjir pada musim hujan disebabkan oleh beberapa hal. Salah satunya adalah gangguan keseimbangan hidrologis akibat alih fungsi lahan dari lahan bervegetasi menjadi lahan nonvegetasi, sehingga mempengaruhi proses peresapan air.

Banjir terjadi jika neraca air menunjukan tanda positif. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu curah hujan, air yang diserap tanah, air limpahan dari daerah sekitar, dan air yang bisa dialirkan keluar. Sementara itu kekeringan bisa terjadi karena berkurangnya daerah resapan air, maupun kerusakan hidrologis.

Namun jika kita telisik lebih jauh bencana ekologis seperti banjir dan kekeringan lebih disebabkan oleh faktor sistemik. Tata ruang yang semrawut karena menuruti ego pengembangan kawasan industri tanpa memperhatikan AMDAL. Keserakahan manusia melakukan pengundulan hutan, alih fungsi lahan produktif yang disulap menjadi area pemukiman, industri, pengembangan tempat wisata, bahkan infrastruktur akan mempengaruhi siklus air.

Ketika hujan turun air yang seharusnya meresap ke dalam tanah tergenang atau mengalir tak terkendali sehingga mengakibatkan banjir karena daerah resapannya tertutup beton. Sementara kalau kemarau tiba akan terjadi kekeringan karena tidak memiliki cukup cadangan air yang tersimpan di dalam tanah.

Solusi Mengatasi Banjir dan Kekeringan dalam Kacamata Islam

Untuk mengatasi kejadian ini terus berulang setiap tahun maka perlu solusi tepat baik dari rakyat maupun pemegang kebijakan. Pemegang kebijakan perlu melakukan mitigasi untuk memetakan daerah yang rawan terjadi banjir maupun kekeringan, sehingga bisa mengambil langkah yang tepat, serta bisa mencegah musibah sejak dini.

Beberapa abad silam Islam dengan sistemnya yang sahih telah memberikan contoh bagaimana cara mengatasi banjir dan kekeringan sehingga tidak terjadi berulang. Pada masa keemasan Islam khalifah membangun bendungan guna menampung air. Ini seperti yang ada di provinsi Khuzestan (Iran Selatan) banyak kita temukan bendungan kokoh yang dibangun untuk kepentingan irigasi dan mencegah banjir.

Khalifah juga membangun sumur resapan di beberapa kawasan, yang berfungsi menyerap air hujan sekaligus sebagai tandon yang bisa dimanfaatkan ketika musim kemarau tiba.

Khalifah sebagai pemegang kebijakan membuat aturan (undang-undang) tentang beberapa hal penting seperti master plan, dan syarat perizinan mendirikan bangunan, membentuk badan khusus yang mengatasi bencana banjir dan kekeringan, menetapkan kawasan buffer yang tidak boleh dimanfaatkan kecuali dengan izin. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat supaya berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Dengan kerjasama yang baik antara masyarakat dengan pemegang kebijakan, dalam menerapkan aturan yang sudah ditetapkan oleh Allah maka akan segala musibah baik banjir, kekeringan maupun bencana yang lain akan mendapatkan solusi terbaik.

Maka sudah saatnya segera menerapkan semua aturan Allah dalam setiap sendi kehidupan supaya kita bisa hidup aman dan terhindar dari berbagai bencana.Wallahu a’lam bishawwab.[]

Comment