RADARINDONESIANEWS.COM, BLANAKAN –Di masa pandemi, sektor perekonomian merupakan salah satu sektor yang terdampak cukup signifikan. Baik perusahaan besar, Pengusaha kecil yang bergerak di UMKM ataupun para pedagang. Salah satu faktor adalah turunnya daya beli masyarakat.
Hal ini juga yang dirasakan H. Hasanuddin, salah seorang pemilik pabrik tahu di dusun balok, Cilamaya Hilir kecamatan Blanakan Kab. Subang.
“Pada masa pandemi ini terjadi penurunan produksi dikarenakan pedagang tahu keliling atau pedagang di pasar mengurangi jumlah dagangannya.”Ungkap Hasanudin.(14/08/2020)
Dengan turunnya omset, maka pabrik harus mengantisipasi dengan mengurangi jumlah produksi, setidaknya hanya memenuhi kebutuhan pelanggannya saja. Hal ini dilakukan agar senantiasa pabrik terus bisa beroperasi dan bertahan disaat pandemi.
“Penjualan sangat terasa menurun karena banyak pelanggan warung yang mengurangi pembelian tahu, bahkan tidak sedikit warung yang tutup.” ungkap Dadan salah satu pedagang keliling.
Ditambahkan “Dengan adanya pandemi dan pembatasan pasar malam mau tidak mau, saya harus bisa mencari solusi menjajakan olahan tahu krispi.”Ungkap Jangkung salah seorang pedagang tahu krispi.
Saat sekarang ini pedagang berusaha untuk bertahan, bahkan mencari terobosan agar usaha bisa tetap berjalan. Dukungan dari Pemerintah sangat diharapkan sekali oleh para pelaku usaha UMKM.[Suprianto]
Comment