Foto/Aziz/radarindonesianews.com |
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Melihat kondisi yang dihadapi oleh bangsa ini, maka kepeloporan pemuda dituntut untuk dapat melakukan inovasi berkontribusi dalam mengatasi promblematika kehidupan pemuda yang ada.
Yayi Oktavia Wigati salah satu peserta seleksi pemuda pelopor bidang pendidikan tingkat nasional tahun 2017 menyatakan bahwa apa yang mendasari kepeloporan pemuda bidang pendidikan, khusus paud ini adalah ditemukannya kegiatan belajar mengajar yang monoton dan membosankan di Paud, Tk, dan Kb.
“Saya ingin mengenalkan metode pembelajaran yang lebih menyenangkan untuk anak usia dini (AUD) guna mengembangkan kecerdasan jamak anak melalui tari pendidikan,” jelasnya disela kunjungan tim survey lapangan Kemenegpora RI (26/09) dalam meninjau langsung kegiatan di Paud Arrahman dan Rptra Nusantara Kelurahan Ulujami Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan.
Turut hadir Dadang (Seksi Kepemudaan Sudinpora Jakarta Selatan), Fauzia, Luri (Tim Survei Kemenegpora RI), Elmi Ismail (Kepsek Paud Arrahman Ulujami), Abdul Aziz (KNPI Jakarta Selatan) serta para anak usia dini dan pengajar Paud.
Di kesempatan yang sama Dadang Seksi Kepemudaan Sudinpora Kota Adm Jakarta Selatan, selaku pembina pemuda pelopor mengatakan bahwa kunjungan ini adalah sebagai tahapan seleksi pemuda pelopor tingkat nasional.
“Dimana diharapkan hal tersebut sebagai bentuk kepeloporan pemuda yang mampu menjadi penggerak perubahan dengan karyanya dan dapat dimanfaatkan ditengah masyarakat,” ungkapnya
Kami selaku pembina mengucapkan rasa syukur atas lolosnya dua perwakilan pemuda pelopor Kota Adm Jakarta Selatan yaitu Yayi Oktavia Wigati bidang pendidikan dan Desi Widyanti bidang kewirausahaan. Mudah-mudahan mereka dapat lolos ke tingkat nasional sebagai wakil dari Provinsi DKI Jakarta.
“Dan yang terpenting adalah mereka dapat mentransfer karya kepeloporan pemudanya ditengah masyarakat,” harapnya.
Menurut Bunda Elmi Ismail Kepsek Paud Arrahman bahwa tari pendidikan sangat baik untuk kegiatan anak Paud. Karena anak dapat mengekspresikan dan mengembangkan imajinasinya sendiri. Disamping itu, baik juga untuk anak yang tidak mau mengikuti kegiatan olah raga rutin. Namun mereka dapat tetap melakukan motorik kasar secara maksimal. Sedangkan untuk guru dapat menuangkan ide – ide baru dalam KBM, sehingga suasana KBM tidak membosankan.
“Tari Pendidikan dapat dipersembahkan setiap akhir tema pembelajaran,” pungkasnya. (ziz/mi)
Comment