RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Tiba tiba sebuah video yang diunggah oleh beberapa netizen menghentak dunia maya, bagaimana tidak, dalam video tersebut, seorang pemuda keturunan Tionghoa alias Cina, kemudian memegang foto Presiden Joko widodo alias Jokowi, sambil menunjuk nunjuk foto tersebut.
Dalam video tersebut, si pria yang mengaku bernama Horison Jordani menyebut Jokowi adalah kacungnya, dan dia akan menggantung, menembak kepala Jokowi. Bukan itu saja, pemuda tersebut bahkan mengancam akan membakar rumah Jokowi, sambil menantang Jokowi dalam waktu 24 jam untuk menemui dirinya. Dan jika tidak maka dirinya merasa sebagai pemenang.
Sikap pria tersebut, menjadi bahan perbincangan netizen, dikarenakan para netizen menantang pihak keamanan, terutama pasukan pengawal presiden dan juga pihak kepolisian untuk menangkap pria tersebut. Namun banyak yang merasa pesimis.
“neh skr yg kena diolok olok cina kafir adlh pak JKW. sdh jelas videonya ada, ancaman verbalnya ada dan nyata,namanya pelaku juga jelas.kt lihat hasilnya bijimana,kalo ngilang kayak cina2 lainnya,ya berarti negara kita mmng sdh dikuasai cina,khususnya aparat hukum.Mudah2an tidak.” @yohandewa.
“kalo yg bicara orang pribumi, apalagi berjenggot pasti buru² nih dikejar , mungkin label radikal/intoleran/teroris bisa nempel kali.” @diego_kill
“Paling dibilang gila.” @hendrikusuma09
“Banser mana? Banser mana?” @_BaniSerbet
“Sipit ya, coba ditangkap kagak.” @Marc0s85358726
Berikut video yang diunggah oleh akun atas nama @PartaiSocmed9 yang kemudian diberikan postingan, oleh Partai Socmed9 yang bermaksud apakah aparat keamana akan menangkap pria dalam video yang berdurasi 20 detik ini.
“Kuy kita liat kinerja aparat setelah kejadian ini Penjara/bebas? .
Katanya @jokowi mau ditembak, mau dipasung, KACUNG GUE, jokowi gila, cari 24 jam“
Terkait video dan berita yang dimuat di jemari.net ini, Mr. Kan Hiung saat dimintai pendapatnya mengatakan bahwa ada dugaan video ini berupaya adu domba. Ditambahkan juga bahwa orang yang ada di video tersebut bukan WNI dan mirip orang luar yang sudah belajar bahasa Indonesia.
“Saya menduga ini ada suatu upaya adu domba, saya kira orang satu ini bukan WNI, mirip orang luar, mungkin dia belajar bahasa Indonesia.” Imbuh pengamat hukum ini kepada radarindonesianews.com melalui whatsapp, Rabu (23/5/2018).[GF]
Comment