Kepala Dinas Perindustrian dan tenaga kerja dewan kerajinan nasional daerah [Deskranada[ Kabupaten Magelang.[Agung/radarindonsianews.com] |
RADARINDONESIANEWS.COM, MAGELANG — Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Dewan Kerajinan Nasional Daerah [Dekranasda] Kabupaten Magelang menggelar tasyakuran dan sarasehan batik di balkondes bumiharjo Borobudur Senin [19/ 11] kegiatan yang dihadiri 23 pengrajin batik se – kabupaten Magelang ini juga dalam rangka HUT Dekranasda.
Kepala Dinas Perindustrian dan tenaga kerja Kabupaten Magelang, Endot Sugianto, menyatakan, saat ini sudah banyak pengrajin batik di Kabupaten Magelang yang sudah mampu menyediakan bahan secara mandiri, bahkan pemasarannya sudah ada yang merambah hingga luar negeri.
“Kami berharap batik Magelang juga diminati oleh masyarakat Magelang sendiri dan menjadi kebanggaan atau identitas di setiap SKPD di Kabupaten Magelang,” katanya.
Pj Sekda Kabupaten Magelang, Endra Endah wacana menegaskan, dari jumlah masyarakat Kabupaten Magelang mencapai 1,3 juta penduduk belum semuanya sudah menggunakan batik asli dari Kabupaten Magelang hal tersebut menjadi salah satu acuan bagaimana meningkatkan kecintaan masyarakat Kabupaten Magelang untuk lebih mencintai produk asli Magelang.
“Saya mengevaluasi dari jumlah penduduk di Kabupaten Magelang berapa prosentasi yang menggunakan batik asli Magelang termasuk pegawai SKPD, juga kita evaluasi berapa persen yang sudah mau mengenakan batik Magelang,” ungkapnya.
Menurutnya seluruh segmen pasar batik Magelang saat ini sudah terbuka lebar. artinya, dari jumlah penduduk di Kabupaten Magelang saja sudah sangat menjanjikan.
“Kalau dilihat dari jumlah PNS yang ada di Kabupaten Magelang tentunya akan sangat membantu market batik Magelang, Ditambah lagi dengan jumlah karyawan pabrik dan jumlah siswa di sekolah Papar,” Endra
Dalam kegiatan tasyakuran dan sarasehan batik ini diikuti sebanyak 23 pengrajin batik di Kabupaten Magelang di antaranya batik Sanniyaa yang sudah berdiri sejak tahun 2010, batik Sleker Asri sejak tahun 2010, batik Shinta Dewi Ranti sejak tahun 2014, dan batik Tirto sejak tahun 2009.[Agung S]
Comment