Pemilu dan Dugaan Banyak Curang, Islam Solusi Terang

Opini389 Views

 

Penulis:  Imas Sunengsih, S.E., M.E
Aktivis Muslimah Intelektual

 

 

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA– Pesta demokrasi baru saja digelar, namun ternyata menyisakan polemik. Diduga banyak kecurangan. Masyarakat bersuara menyampaikan kecurangan tersebut dengan melakukan berbagai aksi dan protes kepada KPU.

Melansir cnnIndonesia (21/1/2024),
pengamat Pemilu sekaligus Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Nurlia Dian Paramita menilai KPU harus merespons cepat atas maraknya dugaan kecurangan. Menurutnya KPU bisa menindaklanjuti dengan melakukan perbaikan secara tepat dan cepat utamanya terhadap sirekap.

Pesta demokrasi yang diadakan lima tahunan ini, selalu terdengar nyaring kecurangan. Ini terbukti dengan banyak fakta yang ditemukan di lapangan oleh para pendukung paslon juga masyarakat yang menginginkan perubahan.

Namun, jika dikaji lebih dalam, apakah demokrasi liberal akan membawa perubahan untuk negeri ini? Nyatanya selama demokrasi liberal mengatur pemerintahan negeri ini, tidak ada perubahan hakiki justru yang terjadi hanya ganti pemimpin.

Dalam demokrasi liberal siapa yang kuat dari segi modal, dia yang akan menang dengan dukungan di belakangnya. Berbagai cara akan dihalalkan demi meraih kekuasaan, hingga lupa akan urgensi amanah kepemimpinan.

Sedangkan nasib rakyat akan ditinggalkan pasca pesta itu selesai. Rakyat akan kembali menderita dengan berbagai kebijakan yang membebani.  Sungguh ini sangat memprihatinkan, ditambah semakin mahalnya kebutuhan pokok terutama harga beras yang terus meroket, disusul dengan adanya wacana kenaikan pajak serta biaya pendidikan dan kesehatan yang semakin mahal.

Janji-janji saat kampanye seakan tertelan bumi ketika sudah memimpin, kesejahteraan hanya akan tercipta kepada kelompoknya saja. Sedangkan rakyat, habis manis sepah dibuang, lupa akan janji untuk melakukan perubahan untuk negeri ini.

Jika perubahan hanya ganti pemimpin, ini tidak akan mengubah kondisi, selama sistem kapitalis sekuler demokrasi liberal dijadikan sebagai acuan.  Sistem ini hanya menguntungkan segelintir orang atau biasa disebut dengan para oligarki, bukan rakyat secara keseluruhan.

Jadi perubahan yang hendak dicapai harus menjadikan seluruh rakyat dalam penjaminan negara terkait urusan asasiayah, serta mendapatkan pelayanan publik yang terbaik tanpa biaya mahal.

Pemimpin juga bertanggung jawab dan amanah, serta yang terpenting pemimpin wajib menerapkan hukum Allah Swt. secara sempurna. Sistem Islam kafah ini akan memberikan keadilan bagi semua manusia baik muslim atau kafir.

Dengan demikian, jelas perubahan hakiki lah yang dibutuhkan oleh negeri ini bukan hanya lips servis, tapi dengan mengganti pemimpin sekaligus sistem  demokrasi liberal yang telah melumat keadilan dan kesejahteraan rakyat.

Harus ada sebuah sistem islam yang mengusung keadilan bagi seluruh rakyat tanpa kecuali. Hal ini akan terwujud hanya dalam sistem Islam yang diterapkan secara kafah.

Tidak akan ada kecurangan dalam memilih pemimpin. Karena untuk memilih pemimpin di negara yang menjadikan Islam sebagai asasnya sudah ditentukan syarat-syarat yang harus dipenuhi sebagaiman telah ditetapkan oleh Islam.

Pemimpin bertakwa, amanah, bertanggung jawab dan juga masyarakat yang memiliki keimanan dan ketakwaan akan saling bersinergi dalam upaya implementasi Islam secara kafah.

Jika sistem tersebut diterapkan maka, akan menjadi negeri yang diberkahi, sebagaimana firman Allah Swt dalam Qur’an surat Al-A’raf ayat 96:

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَـٰكِن كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

“Seandainya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan limpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mengingkari, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al-A’raf: 96).

Ayat ini dengan jelas menyebutkan, jika penduduk negeri beriman dan bertakwa, maka Allah akan limpahan berkah dari langit dan bumi. Namun, sebaiknya jika mengingkari, maka Allah akan memberikan siksa atas perbuatan yang dilakukannya. Berbagai kerusakan, bencana, dan kemaksiatan termasuk kecurangan semakin terang didepan mata.

Dari sini tampak jelas bahwa kita membutuhkan solusi terang yang akan menjadi cahaya kehidupan, solusi itu tidak lain hanya Islam.

Islam sebagai sebuah ideologi harus menjadi pemahaman bersama seluruh kaum Muslim yang wajib diperjuangkan dan diterapkan, sedangkan demokrasi liberal yang dianut Barat harus segera dicampakkan karena dalam demokrasi liberal banyak prinsip-prinsip yang tidak sesuai dengan Islam. Wallahu a’lam bisshawab.[]

Comment