RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Saat ini kita sedang menyaksikan Dan melihat satu tragedi kemanusiaan yang terjadi di Rohingya Negara Myanmar yakni Pembunuhan Dan pembantaian Massal yang dilakukan oleh Kalangan Budha atas umat Islam.
Dunia menyadari dan menginsyafi betapa biadab, keji, bengis dan sadis perlakuan mereka kepada kaum Muslim Rohingya dengan sedemikian rupa dalam sejarah peradaban kehidupan dunia.
Jarum jam sejarah berlaku Dan itu fakta yang tidak terbantahkan Dari dulu,kini Dan yang akan datang bahwa Jika suatu negara Mayoritas Muslim maka kehidupan kafir (Non Islam) hidup aman,damai, berdampi ngan Dan terlindungi. Tetapi sebaliknya jika suatu negara Mayoritas Kafir ( Non Islam) maka kehidupan umat Islam relatif tertindas, tertekan, teraniaya bahkan tidak sedikit Dari umat Islam yang mengalami pembunuhan Dan pembantaian secara keji, kejam,sadis Dan biadab tanpa batas kemanusiaan.
Sebut saja contoh, orang orang kafir tinggal di Indonesia, Saudi Arabia, Malaysia, Mmesir, Irak, Yaman, Maroko, Libya Dan negara negara islam lainnya di dunia, maka orang orang kafir hidupnya aman, tentram,damai dan terlindungi.
Akan tetapi di saat kaum muslim tinggal menjadi minoritas di Israel, Serbia, India, China, dan Myanmar,umat Islam mengalami penindasan dan intimidasi bahkan pembunuhan dan pembantaian besar besaran secara masif.
Dunia melihat dan menyaksikan betapa indahnya dan baiknya ajaran Islam dan umat Islam yang selalu cinta damai. Itulah Islam, Rohmatan Lil Aalamiin.
Dengan serentetan pembantaian yang dilakukan kaum Yahudi Israel terhadap Muslim Palestine, pembantaian Muslim Di Serbia Dan Bosnia yang dilakukan kaum keristen,pemban taian kaum Muslim oleh orang hindu di Kashmir Dan india,pembantaian muslim oleh orang budha di Myanmar itu semua menunjukan betapa sadis Dan biadab nya mereka kepada umat Islam di Dunia ini.
Orang Kristen, Hindu, Budha, Kongfhucu dan lainnya belum membunuh dan mebantai umat Islam di Indonesia itu dikarenakan jumlah mereka masih sedikit dan minoritas. Andaikan jumlah mereka suatu saat menjadi mayoritas, tunggu tanggal mainnya, umat Islam di Indonesia juga harus bersiap siap untuk mnghadapi situasi yang sama dialami oleh muslim Rohingya.
Contoh yang paling aktual bagaimana Kristen di ambon dan di Poso serta di Tolikara, Papua dengan gagah berani membantai umat Islam di Indonesia padahal kita kaum muslimin saat ini masih mayoritas mereka sudah berani apalagi kita sudah menjadi minotitas.
Mari buka mata kita. Buka hati dan jiwa kita. Buka akal sehat dan pikiran kita bahwa sesungguhnya secara jujur dan objektif, pencipta kejahatan dan kebiadaban itu datangnya dari kaum kafir dan bukan dari Islam. [GF]
Penulis:
DR.Tb. Abdurrahman Anwar, M.A
Comment