Pelajar Membunuh, Sinyal Koreksi Sistem Pendidikan

Opini360 Views

 

Penulis: Faizul Firdaus, S.Si | Pengamat Politik dan Kebijakan Publik

 

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA– Lagi, pelajar menjadi tersangka tindak kriminalitas. Kali ini pelajar berinisial J dari Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan. Dia seperri ditulis kompas terbukti telah menghabisi satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan 3 orang anaknya. Ditambah lagi terbukti dia memperkosa jasad 2 korbannya.

Sungguh memprihatinkan sekaligus menjijikkan. Apa yang tersaji di ruang informasi kita ini. Seorang yang katanya dididik malah berprilaku yang bahkan lebih rendah dari hewan.

Apa yang terjadi di PPU tadi bukan pertama kalinya, juga bukan satu satunya yang terjadi menimpa dunia pendidikan negeri ini. Serentetan kisah pelajar yang menjadi pelaku kriminalitas sudah sangat banyak diberitakan. Tentu seharusnya segera ada evaluasi dan pengkajian serius. Apa yang salah dengan sistem yang dijalankan hari ini.

Pentelaahan serius terkait sistem pendidikan, tentu akhirnya kita harus mengakui bahwa sistem pendidikan kita berakar dari nilai nilai sekulerisme di mana agama dipisahkan dari kehidupan publik atau dengan kata lain agama dengan segenap aturannya hanya boleh mengatur urusan ibadah individu. Sehingga menjadi terlarang untuk membawa konsep agama dalam menetapkan kurikulum.

Ini yang menjadi pangkal tidak munculnya ketaqwaan dari hasil sistem pendidikan kita. Justru karakter yang tidak merasa perlu bertaqwa yang tumbuh subur. Sehingga bisa kita lihat realita nya hari ini, betapa tidak sedikit yang masih tidak bisa baca Al Qur’an, bahkan tidak sholat. Banyak yang merasa tidak berdosa untuk membuka aurat, minum minuman keras bahkan berzina.

Dari sisi ini pandangan kita harusnya tidak berbeda bahwa sistem kehidupan yang berdasar pada sekulerisme tidak pernah menghasilkan generasi cemerlang pemimpin peradaban. Sistem kehidupan ini justru menciptakan ribuan out put pendidikan yang tidak berguna. Dikarenakan buruk perilakunya dan minim kebermanfaatannya untuk masyarakat.

Seharusnya kita mengkaji ulang sistem pendidikan hari ini bahkan tidak hanya sistem pendidikan, melainkan sistem bernegara kita secara keseluruhan yang berbasis dari nilai-nilai sekuler yang nyatanya hanya terus mencetak generasi dengan perilaku tanpa kebermanfaatan bagi kemajuan bangsa.

Pada masa kejayaan islam baik di masa Umayyah, Abasiyah maupun Utsmaniyah, sistem kehidupan termasuk sistem pendidikan di dalamnya diinstal berbasis aqidah. Ini yang membuat negara ini unggul menjadi adidaya dunia kurang lebih selama 14 abad lamanya. Para pemudanya menjadi pemuda-pemuda sekelas pemimpin dunia bahkan tercatat mampu menjadi penakluk kota Konstantinopel.

Inilah realitas perjalanan peradaban dunia. Bahwa prilaku manusia itu sangat dipengaruhi oleh sistem yang tengah di jalankan di tengah-tengah mereka. Bila dijalankan sistem kehidupan Islam maka hasilnya sebagaimana generasi-generasi emas dunia. Tapi bila sistem yang dijalankan adalah sistem sekuler kapitalis seperti sekarang maka kita bisa menyaksikan faktanya di negara-negara di dunia termasuk di anegara kita hari ini. Wallahua ‘alam bisshowwab.[]

Comment